Menristekdikbudristek Desak Sekolah Gunakan Energi Terbarukan untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong sekolah-sekolah di Indonesia beralih ke energi terbarukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, seperti yang telah dilakukan oleh SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu’ti, menyerukan seluruh sekolah di Indonesia untuk berperan aktif dalam mitigasi perubahan iklim dengan beralih ke sumber energi terbarukan. Seruan ini disampaikan langsung oleh beliau saat mengunjungi SMA Muhammadiyah No. 4 Bengkulu pada Kamis, 27 Februari 2024. Sekolah ini dipilih sebagai contoh karena telah berhasil menerapkan energi terbarukan berbasis surya dan mendapatkan penghargaan dari lembaga internasional.
Dalam kunjungannya, Mendikbudristek menekankan pentingnya pengurangan penggunaan energi dan peralihan ke energi terbarukan. Beliau memperingatkan bahwa jika perubahan iklim tidak ditangani, suhu bumi akan meningkat hingga 4 derajat Celcius pada tahun 2100. Hal ini akan berdampak pada peningkatan suhu rata-rata di Indonesia hingga 37-38 derajat Celcius. Oleh karena itu, langkah proaktif seperti penggunaan energi terbarukan di sekolah-sekolah sangatlah penting.
Sebagai bentuk apresiasi, Mendikbudristek memuji SMA Muhammadiyah No. 4 Bengkulu yang telah sukses menerapkan energi surya sejak tahun 2020. Sekolah ini telah memasang panel surya dengan kapasitas 13.000 watt dan mendapatkan pengakuan internasional atas komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia.
Penerapan Energi Terbarukan di Sekolah
SMA Muhammadiyah No. 4 Bengkulu telah berhasil mengintegrasikan panel surya 13.000 watt ke dalam sistem kelistrikannya sejak tahun 2020. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk menjadi sekolah hijau yang berkelanjutan. Kepala sekolah, Sutanpri, menjelaskan bahwa penggunaan energi terbarukan ini telah memberikan dampak positif bagi lingkungan dan operasional sekolah. Sebagai bentuk apresiasi atas upayanya, sekolah ini mendapatkan penghargaan dari sebuah lembaga internasional dan Sutanpri akan berbagi pengalamannya dalam menciptakan sekolah yang lebih berkelanjutan dalam kunjungan ke Brazil pada bulan April mendatang.
Mendikbudristek juga mendorong partisipasi sekolah-sekolah dalam program Adiwiyata yang diinisiasi oleh Kementerian. Program ini bertujuan untuk mewujudkan sekolah-sekolah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan partisipasi aktif dalam program ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang dapat menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan, termasuk penggunaan energi terbarukan.
Lebih lanjut, potensi energi terbarukan di Provinsi Bengkulu sangat besar. Berdasarkan data pemerintah yang dilaporkan oleh Kanopi Hijau Indonesia, potensi energi terbarukan Bengkulu mencapai 7.297 MW. Rinciannya meliputi energi surya (3.475 MW), energi angin lepas pantai (1.513 MW), energi panas bumi (1.360 MW), dan energi air (945 MW). Potensi ini menunjukkan peluang besar bagi sekolah-sekolah di Bengkulu untuk beralih ke energi terbarukan.
Dukungan Pemerintah dan Potensi Energi Terbarukan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan dukungan penuh terhadap upaya sekolah-sekolah dalam beralih ke energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim dan mencapai target pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang dapat mengimplementasikan energi terbarukan dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih lestari.
Selain dukungan dari pemerintah, potensi energi terbarukan di Indonesia, khususnya di Bengkulu, juga sangat menjanjikan. Ketersediaan sumber daya energi terbarukan yang melimpah ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh sekolah-sekolah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menurunkan emisi karbon. Dengan demikian, sekolah-sekolah dapat berperan sebagai agen perubahan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Langkah SMA Muhammadiyah No. 4 Bengkulu dalam menerapkan energi terbarukan patut diapresiasi dan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain. Komitmen sekolah ini dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan menunjukkan bahwa perubahan menuju energi terbarukan dapat diwujudkan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat. Semoga semakin banyak sekolah yang terinspirasi dan turut serta dalam gerakan ini.
Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah dan dukungan dari pemerintah, sekolah-sekolah di Indonesia dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Peralihan ke energi terbarukan bukan hanya sekadar mengurangi emisi karbon, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan nyaman bagi siswa.