Mentan Amran Sulaiman Tegaskan Akses Pupuk Bersubsidi Jangan Dipersulit: Ancaman Pencabutan Izin bagi Distributor Nakal
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan distribusi Pupuk Bersubsidi harus lancar demi petani. Ancaman pencabutan izin bagi distributor nakal jadi peringatan keras.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani. Penegasan ini disampaikan saat Mentan meninjau langsung program Cetak Sawah Rakyat dan Optimalisasi Lahan (Oplah) di Kabupaten Siak, Riau, pada Rabu (23/7). Langkah ini diambil untuk menjamin petani dapat mengakses sarana produksi pertanian dengan cepat dan mudah.
Dalam kunjungannya, Mentan Amran menemukan indikasi praktik penjualan pupuk bersubsidi yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Kondisi ini sangat merugikan petani dan berpotensi menghambat upaya peningkatan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Mentan mengeluarkan peringatan keras bagi siapa pun yang berani mempermainkan distribusi pupuk.
Amran menegaskan bahwa negara harus hadir untuk melindungi kepentingan petani kecil. Ia bahkan mengancam akan mencabut izin distributor yang terbukti melakukan praktik curang. Selain pupuk, Mentan juga menyoroti pentingnya akses air irigasi yang memadai sebagai faktor krusial bagi produktivitas pertanian.
Ancaman Tegas terhadap Praktik Curang Pupuk Bersubsidi
Mentan Amran Sulaiman tidak main-main dalam menjaga distribusi pupuk bersubsidi. Ia secara langsung mengancam akan mencabut izin distributor yang terbukti nakal. Hal ini disampaikan setelah menemukan indikasi penjualan pupuk di atas HET saat evaluasi lapangan.
Praktik penjualan di atas HET ini dinilai sangat merugikan petani. Kondisi tersebut juga menghambat upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. Ketegasan ini menunjukkan komitmen negara untuk membela hak-hak petani.
Amran menekankan pentingnya kehadiran negara dalam melindungi petani dari berbagai praktik penyimpangan. Ia memerintahkan pencabutan izin bagi pihak yang terbukti memainkan harga. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai ke tangan yang berhak.
Prioritas Akses Air dan Peran Pemerintah Daerah
Selain pupuk, Mentan juga menyoroti masalah krusial lainnya, yaitu akses air irigasi. Ia menegaskan bahwa air adalah hak petani dan tidak boleh dipersulit oleh pihak mana pun. Amran meminta seluruh aparat daerah, dari Dandim hingga Kajari, untuk turun tangan memastikan kelancaran akses air.
Mentan juga mendesak Balai Wilayah Sungai (BWS) agar segera memperbaiki saluran irigasi yang rusak. Percepatan perbaikan infrastruktur air sangat vital untuk menjaga produktivitas pertanian. Ketersediaan air yang cukup akan mendukung peningkatan indeks pertanaman.
Bupati Siak, Afni Zulkifli, menyambut baik arahan Mentan dan menyampaikan kesiapan daerahnya. Siak memiliki potensi lahan sawah seluas 4.183 hektar yang tersebar di tujuh kecamatan dengan Indeks Pertanaman (IP) mencapai 250. Namun, Bupati menyoroti masalah utama terkait akses air yang masih didominasi kepentingan industri.
Pemerintah Kabupaten Siak mengusulkan pembangunan long storage seluas 100 hektare sebagai solusi masalah air. Infrastruktur air yang kuat diyakini dapat meningkatkan IP hingga 3 atau 4 kali tanam. Dengan dukungan pusat, Siak optimis dapat berkontribusi pada swasembada pangan nasional.