Menteri Agama Lepas Batu Pertama Pembangunan Ponpes Istiqlal Internasional
Pondok Pesantren Istiqlal Internasional di Depok, Jawa Barat, resmi dimulai pembangunannya, menandai tonggak sejarah baru pendidikan Islam bertaraf internasional di Indonesia.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PPIII) pada Selasa, 22 April 2024 di kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat. Peristiwa bersejarah ini menandai dimulainya pembangunan pusat pendidikan Islam bertaraf internasional yang diharapkan akan menjadi rujukan global.
PPIII, yang sebelumnya beroperasi di lingkungan Masjid Istiqlal Jakarta, akan menempati lokasi baru yang lebih luas di lingkungan UIII. Pembangunan ini merupakan jawaban atas tingginya permintaan, bahkan terdapat waiting list selama dua tahun terakhir, seperti yang disampaikan Menag. Pesantren ini dirancang sebagai lembaga pendidikan modern yang memadukan metode pengajaran klasik dan kontemporer, dengan visi untuk mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berakhlak mulia.
Model pendidikan PPIII mengadopsi kombinasi epistemologi hudhuri dan hushuli, menekankan pentingnya menggali potensi spiritual santri. "Guru itu bukan hanya personal teacher, tapi juga bisa berasal dari alam semesta. Masjid, pohon, bahkan suasana alam bisa menjadi sumber inspirasi dan ilmu," jelas Menag, menggarisbawahi pendekatan holistik dalam pembelajaran.
Peletakan Batu Pertama dan Rencana Pembangunan
Acara peletakan batu pertama dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Rektor UIII Jamhari Makruf, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Mokhamad Mahdum, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Kamaruddin Amin. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap proyek ambisius ini.
Pada tahap awal, PPIII akan menerima 300 santri, terdiri dari 60 santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 240 santri Madrasah Aliyah (MA). Meskipun fokus awal pada jenjang SMP dan SMA, PPIII memiliki rencana jangka panjang untuk mengintegrasikan diri ke dalam ekosistem pendidikan UIII, mencakup jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan tinggi, termasuk program Doktor (S3).
Keunggulan PPIII terletak pada kemampuannya untuk menarik minat santri dari mancanegara, khususnya anak-anak diaspora Indonesia di Amerika dan Eropa. "Ada sekitar 6.500 anak diaspora yang ingin belajar agama di Indonesia, karena di Barat tidak ada pendidikan agama seperti ini," ungkap Menag, menekankan kebutuhan akan lembaga pendidikan Islam berkualitas internasional.
Visi PPIII: Pusat Unggulan Pendidikan Islam Global
Dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) bertaraf internasional dan visi global, PPIII diharapkan menjadi pusat unggulan pendidikan Islam modern dan spiritualitas yang mendalam. Lembaga ini tidak hanya akan mencetak generasi penerus bangsa yang unggul, tetapi juga berkontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran ke seluruh dunia. PPIII akan menjadi wadah bagi para santri untuk mengasah potensi intelektual dan spiritual mereka, serta mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas dan berwawasan global.
Pembangunan PPIII merupakan langkah strategis dalam memperkuat sektor pendidikan Islam di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama berbagai pihak, PPIII diharapkan dapat mencapai visi dan misinya untuk menjadi pusat pendidikan Islam bertaraf internasional yang unggul dan diakui dunia. Keberadaan PPIII akan semakin memperkaya khazanah pendidikan di Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Islam global.
Selain itu, PPIII juga diharapkan dapat menjadi tempat berkumpulnya para cendekiawan muslim dari berbagai belahan dunia, sehingga tercipta kolaborasi dan pertukaran ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kemajuan umat manusia. Dengan demikian, PPIII tidak hanya akan menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat peradaban Islam yang modern dan berwawasan global.
Integrasi dengan Ekosistem UIII
Integrasi PPIII ke dalam ekosistem UIII akan menciptakan sinergi yang kuat antara pendidikan agama dan ilmu pengetahuan umum. Hal ini akan memungkinkan para santri untuk mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan terintegrasi, sehingga mereka dapat menjadi individu yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Kolaborasi ini juga akan memperkuat posisi UIII sebagai universitas Islam terkemuka di Indonesia dan dunia.
Dengan adanya PPIII, UIII akan semakin lengkap sebagai pusat pendidikan Islam yang komprehensif, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengakses pendidikan Islam berkualitas tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, PPIII akan menjadi aset berharga bagi Indonesia dan dunia dalam memajukan pendidikan Islam.