Meriahnya Gebyar Ketupat Bahari Gorontalo: Ratusan Perahu Hias Ramaikan Parade
Ratusan perahu hias dari nelayan memeriahkan parade Gebyar Ketupat Bahari di Gorontalo, sebuah tradisi tahunan yang memperkuat silaturahmi dan rasa syukur masyarakat.

Parade Gebyar Ketupat Bahari di Kelurahan Ololalo, Kecamatan Leato Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Senin, 7 April 2024, sukses menyedot perhatian masyarakat. Ratusan perahu hias milik nelayan lokal berpartisipasi dalam acara tahunan ini, menciptakan pemandangan laut yang meriah dan berwarna-warni. Acara ini tidak hanya menampilkan keindahan perahu hias, tetapi juga balap perahu yang menegangkan, menjadikannya perpaduan unik antara tradisi dan kompetisi.
Ketua Panitia Gebyar Ketupat Bahari, Ivan Olii, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari perayaan tahunan. "Kegiatan ini kami mulai dengan parade perahu hias yang diikuti oleh 100 perahu nelayan. Sementara untuk lomba balap ada 21 perahu," ungkap Ivan. Parade perahu hias menjadi daya tarik utama, menampilkan kreativitas dan keindahan perahu-perahu yang dihias dengan berbagai ornamen menarik. Lomba balap perahu menambah semarak acara dengan persaingan yang ketat antar peserta.
Lebih dari sekedar hiburan, Gebyar Ketupat Bahari memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Gorontalo. Acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, baik dari Gorontalo maupun luar daerah. "Walaupun kegiatan ini adalah adopsi dari budaya atau tradisi dari Jawa Tondano, tapi antusias dan dukungan dari masyarakat membuat kegiatan ini selalu meriah," tambah Ivan. Hal ini menunjukkan bagaimana tradisi dapat diadaptasi dan diintegrasikan dengan budaya lokal, menciptakan perayaan yang unik dan bermakna.
Parade Perahu Hias dan Balap Perahu: Puncak Gebyar Ketupat Bahari
Parade perahu hias menjadi pusat perhatian dalam Gebyar Ketupat Bahari. Ratusan perahu nelayan yang dihias dengan warna-warni dan ornamen kreatif berlayar di sepanjang perairan Kelurahan Ololalo. Kreativitas dan keindahan perahu-perahu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Selain parade, balap perahu juga menjadi bagian penting dari acara ini, menambah suasana kompetitif dan meriah.
Lomba balap perahu diikuti oleh 21 perahu nelayan, menampilkan keterampilan dan kecepatan para peserta dalam mengendalikan perahu mereka. Persaingan yang ketat membuat suasana semakin menarik dan menegangkan bagi penonton. Baik parade maupun balap perahu, keduanya menjadi bukti keakraban dan semangat kebersamaan masyarakat pesisir Gorontalo.
Gebyar Ketupat Bahari bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi wahana untuk melestarikan tradisi dan budaya maritim Gorontalo. Acara ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari nelayan hingga pemerintah daerah, menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini bagi kehidupan masyarakat setempat.
Silaturahmi dan Rasa Syukur Masyarakat
Ivan Olii menjelaskan bahwa tujuan utama Gebyar Ketupat Bahari adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Acara ini menjadi ajang berkumpul dan berinteraksi bagi warga Gorontalo, sekaligus menyambut warga dari luar daerah. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga hubungan sosial dan kebersamaan dalam masyarakat.
Lebih lanjut, Gebyar Ketupat Bahari juga merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Ololalo atas limpahan rezeki dan keselamatan yang telah diberikan. Sebagian besar warga Ololalo berprofesi sebagai nelayan, sehingga laut menjadi sumber kehidupan utama mereka. Melalui acara ini, mereka mengungkapkan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah dan keselamatan selama melaut.
Kehadiran Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambe, Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, Kapolresta Gorontalo Kota, Lanal Gorontalo, dan Basarnas, semakin menegaskan dukungan pemerintah terhadap acara ini. Kehadiran mereka menunjukkan pentingnya Gebyar Ketupat Bahari sebagai bagian dari agenda budaya dan pariwisata Kota Gorontalo.
"Kegiatan ini adalah salah satu bentuk syukur dari masyarakat Ololalo yang sudah menjadi tradisi yang menyatu dan sangat positif agar warga tidak jauh-jauh lagi ke Kabupaten Gorontalo," ujar Ivan. Hal ini menunjukkan bahwa Gebyar Ketupat Bahari telah menjadi tradisi yang melekat dan dihargai oleh masyarakat setempat.
Gebyar Ketupat Bahari yang dimulai sejak tahun 2000 ini awalnya menggunakan perahu kayu, kini telah beralih ke perahu fiber, menandakan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan tradisi. Perkembangan ini menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap perubahan zaman sambil tetap menjaga kelestarian budaya.
Secara keseluruhan, Gebyar Ketupat Bahari merupakan perayaan yang unik dan bermakna, menggabungkan tradisi, kompetisi, dan rasa syukur masyarakat Gorontalo. Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan melestarikan budaya maritim daerah.