Mimika Perkuat Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: Pancasila dan Sejarah Kembali ke Kurikulum?
Pemkab Mimika, Papua Tengah, melalui Badan Kesbangpol, khawatir dengan minimnya pemahaman Pancasila pada generasi muda dan mengusulkan kurikulum pendidikan direvisi.

Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mengambil langkah proaktif untuk memperkuat wawasan kebangsaan generasi mudanya. Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Pemkab Mimika memberikan materi kepemimpinan dan ideologi kebangsaan, khususnya terkait Pancasila, kepada siswa SMA. Langkah ini dipicu oleh kekhawatiran atas kurangnya pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam sistem pendidikan saat ini.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Mimika, Yan Slamet Purba, mengungkapkan keprihatinannya. Menurutnya, minimnya pemahaman Pancasila dan sejarah perjuangan bangsa berdampak pada karakter siswa. "Hal ini berdampak pada karakter siswa yang tidak memahami tentang ideologi kebangsaan seperti pendidikan Pancasila dan pendidikan sejarah perjuangan bangsa," katanya.
Bapak Purba juga menekankan pentingnya pemahaman ini dalam konteks keamanan nasional di era digital. Ia khawatir kurangnya pemahaman ideologi kebangsaan dapat membuat generasi muda rentan terhadap serangan siber yang dapat melemahkan negara. "Karena di era saat ini kami tidak hanya menggunakan senjata untuk melumpuhkan negara lain tetapi dengan menggunakan cara cyber itu bisa melumpuhkan dan melemahkan generasi muda," ujarnya.
Kekhawatiran atas Minimnya Pemahaman Pancasila
Kurangnya pemahaman Pancasila, menurut Yan Slamet Purba, merupakan masalah serius yang perlu ditangani secara menyeluruh. Ia menyoroti kurangnya pengetahuan siswa tentang lagu Indonesia Raya dan Pancasila itu sendiri. Kondisi ini, menurutnya, menunjukkan adanya celah dalam sistem pendidikan yang perlu segera diperbaiki.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemkab Mimika berencana mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mengembalikan kurikulum pendidikan yang lebih menekankan pada nilai-nilai Pancasila, seperti Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Mereka berharap revisi kurikulum ini dapat membantu generasi muda untuk lebih memahami dan menghayati nilai-nilai kebangsaan.
Langkah ini dianggap krusial untuk memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemkab Mimika percaya bahwa generasi muda yang memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila akan menjadi benteng pertahanan negara yang kokoh, baik dari ancaman fisik maupun non-fisik.
Upaya Penguatan Wawasan Kebangsaan
Pemkab Mimika tidak hanya fokus pada revisi kurikulum. Mereka juga secara aktif memberikan pelatihan dan penyuluhan wawasan kebangsaan kepada generasi muda. Materi yang diberikan mencakup sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, Pemkab Mimika juga berupaya untuk melibatkan berbagai pihak, seperti sekolah, organisasi kepemudaan, dan tokoh masyarakat, dalam upaya penguatan wawasan kebangsaan ini. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang efektif dalam membentuk generasi muda yang cinta tanah air dan memiliki komitmen yang kuat terhadap NKRI.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Mimika berharap dapat mencetak generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, berkarakter, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Generasi muda yang memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila diharapkan mampu menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa dan negara.
Langkah Pemkab Mimika ini patut diapresiasi sebagai upaya konkret untuk menjaga keutuhan NKRI dari generasi ke generasi. Penguatan wawasan kebangsaan sejak dini merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia.