Misteri Kematian Pria Bandung di Kamar Kos Cianjur, Polisi Lakukan Autopsi
Pria asal Bandung ditemukan tewas di kamar kos di Cianjur dengan luka di kepala, polisi lakukan autopsi untuk mengungkap penyebab kematian.

Seorang pria asal Bandung, Jawa Barat, ditemukan tewas di kamar kosnya di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, pada Minggu, 4 Mei 2024. Korban, bernama Riska Abdul Razak (29), warga Cibiru, Kabupaten Bandung, ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam kamar mandi oleh pemilik kos. Penemuan ini langsung dilaporkan ke Polsek Karangtengah, yang kemudian melakukan penyelidikan.
Kronologi kejadian bermula dari ketidakhadiran korban untuk bekerja. Pemilik kos yang curiga karena korban tak terlihat seharian dan tak merespon pesan maupun panggilan telepon, mencoba memeriksa kamar kos Riska. Setelah membuka pintu kamar dengan kunci cadangan, pemilik kos menemukan Riska sudah meninggal dunia di kamar mandi.
Polisi yang tiba di lokasi menemukan sejumlah luka memar di bagian kepala dan tubuh korban. Karena penyebab kematian belum dapat dipastikan, jenazah Riska dibawa ke rumah sakit di Bandung untuk dilakukan autopsi. Hasil autopsi diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kematian Riska, apakah akibat jatuh atau faktor lain.
Misteri Luka di Kepala Korban
Kapolsek Karangtengah, Kompol Rachmat Hamdan, menjelaskan bahwa penemuan jenazah Riska Abdul Razak dalam kondisi tersebut langsung memicu penyelidikan. "Korban warga Bandung bekerja di Cianjur, ditemukan pemilik kos tergeletak tidak bernyawa di dalam kamar mandi," ujar Kompol Rachmat. Pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti.
Luka memar di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya menjadi fokus utama penyelidikan. "Petugas mendapati luka memar di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya," tambah Kompol Rachmat. Kondisi ini menjadi pertanyaan besar yang perlu dijawab melalui proses autopsi.
Proses autopsi diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyebab kematian. Apakah luka-luka tersebut disebabkan oleh kecelakaan, kekerasan, atau faktor lainnya, masih menjadi misteri yang perlu diungkap.
Penyelidikan Lanjutan dan Hasil Autopsi yang Dinantikan
Polisi saat ini masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian Riska. "Nanti akan kami laporkan hasilnya, karena kami belum dapat menyimpulkan apakah korban tewas karena jatuh atau ada penyebab lain, kita tunggu hasil autopsi," kata Kompol Rachmat. Hasil autopsi ini akan menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri kematian Riska.
Proses penyelidikan masih berlanjut. Polisi akan memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk melengkapi proses penyelidikan. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah hasil autopsi keluar dan proses penyelidikan selesai.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena adanya luka memar di kepala korban. Kepolisian berharap hasil autopsi dapat memberikan kepastian dan keadilan bagi keluarga korban.
Kesimpulannya, kematian Riska Abdul Razak masih diselidiki. Hasil autopsi yang masih ditunggu akan menjadi penentu dalam mengungkap penyebab pasti kematian dan memberikan kepastian hukum kepada keluarga korban.