Misteri Luka Pelipis Mayat Pria Tambora: Polisi Duga Akibat Terjatuh, Bukan Kekerasan
Penemuan mayat pria di Tambora dengan luka sobek pada pelipisnya memicu pertanyaan. Polisi menduga luka tersebut akibat terjatuh, bukan kekerasan. Simak selengkapnya!

Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan tergeletak di dekat Stasiun Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (15/8) malam. Penemuan ini segera menarik perhatian warga sekitar dan dilaporkan kepada pihak berwajib. Kondisi korban yang ditemukan dengan luka sobek di bagian pelipisnya menimbulkan dugaan awal terkait penyebab kematian.
Kepolisian Sektor Tambora, melalui Kanit Reskrim AKP Sudrajat Djumantara, menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Meskipun demikian, luka sobek pada pelipis menjadi fokus utama penyelidikan. Pihak kepolisian menduga luka tersebut diakibatkan oleh benturan akibat terjatuh, bukan karena perkelahian atau penggunaan benda tajam.
Korban pertama kali dipergoki oleh warga sekitar dalam kondisi sekarat sebelum akhirnya meninggal dunia di lokasi. Warga yang melihat kondisi tersebut tidak berani menyentuh korban hingga akhirnya pihak kepolisian tiba. Saat ini, jenazah pria tersebut masih menjalani proses visum di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mengetahui penyebab pasti kematian dan mengidentifikasi korban.
Kronologi Penemuan dan Kondisi Korban
Penemuan mayat pria tanpa identitas ini bermula saat warga melihat seseorang tergeletak di area ramai dekat Stasiun Duri Utara. Kondisi korban yang sudah dalam keadaan sekarat membuat warga enggan mendekat. Setelah beberapa waktu, korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian, barulah laporan disampaikan kepada pihak kepolisian.
AKP Sudrajat Djumantara menjelaskan bahwa saat tim tiba di lokasi, mereka menemukan adanya luka sobek pada pelipis korban. Meskipun demikian, tidak ditemukan indikasi lain yang mengarah pada tindakan kekerasan. Hal ini menjadi petunjuk awal bagi kepolisian dalam mengurai misteri di balik kematian pria tersebut.
Proses identifikasi korban masih terus berlangsung karena tidak ada satupun warga di lokasi yang mengenali pria tersebut. Jenazah telah dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi dan visum. Langkah ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai identitas korban serta penyebab kematian yang lebih akurat.
Dugaan Penyebab Luka dan Penegasan Polisi
Berdasarkan pemeriksaan awal di lokasi kejadian, pihak kepolisian menduga luka sobek pada pelipis korban disebabkan oleh insiden terjatuh. Dugaan ini diperkuat dengan tidak adanya tanda-tanda perlawanan atau bekas kekerasan lain yang mengindikasikan perkelahian. Lokasi penemuan yang merupakan area ramai juga menjadi pertimbangan polisi dalam menyingkirkan kemungkinan adanya tindak kriminalitas.
Kanit Reskrim Polsek Tambora menegaskan bahwa tidak ada kejadian perkelahian di lokasi penemuan mayat pria tersebut. Korban ditemukan dalam kondisi yang sudah kritis dan kemudian meninggal. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan masyarakat dan meluruskan spekulasi yang mungkin timbul terkait insiden ini.
Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan setelah hasil visum dari RSCM keluar. Pihak kepolisian berharap hasil visum dapat mengkonfirmasi dugaan awal mereka dan memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi korban. Upaya pencarian informasi mengenai identitas korban juga terus dilakukan agar keluarga dapat segera dihubungi.