Momen Langka: 4.068 Pendaki Ikuti Upacara Bendera Gunung Bawakaraeng Peringati Kemerdekaan ke-80 RI
Ribuan pendaki antusias mengikuti Upacara Bendera Gunung Bawakaraeng dalam rangka HUT ke-80 RI. Namun, sejumlah pendaki alami gangguan kesehatan di tengah khidmatnya momen.

Sebanyak 4.068 pendaki gunung dengan semangat kebangsaan yang tinggi mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih di puncak Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Momen sakral tersebut berlangsung khidmat, menunjukkan dedikasi para pendaki terhadap peringatan bersejarah ini.
Upacara bendera yang dilaksanakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus ini menjadi sorotan utama, menarik perhatian ribuan partisipan dari berbagai daerah. Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Makassar, Andi Sultan, menyampaikan bahwa meskipun upacara berjalan lancar, terdapat puluhan pendaki yang mengalami gangguan kesehatan. Kondisi ini terjadi sebelum dan selama pelaksanaan upacara, memerlukan penanganan cepat dari tim siaga.
Tim Posko Induk Siaga SAR Merah Putih segera bertindak untuk menangani 25 pendaki yang dilaporkan mengalami masalah kesehatan. Mereka tersebar di beberapa pos pendakian seperti Bulu Ballea, Tassoso, Pos 8, Pos 9, hingga Pos 10 di puncak. Penanganan cepat dan tepat menjadi prioritas utama demi keselamatan seluruh peserta upacara.
Gangguan Kesehatan di Ketinggian
Data yang dihimpun tim SAR menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang paling banyak dialami adalah hipotermia, tercatat pada 17 pendaki di Pos 8 dan Pos 10. Selain itu, satu pendaki mengalami terkilir di Pos 8, dan dua orang terpisah dari rombongan di lokasi yang sama. Beberapa pendaki lain juga dilaporkan menderita asam lambung dan sakit kepala di Pos Bulu Ballea, masing-masing satu orang.
Andi Sultan menjelaskan bahwa sebagian besar korban menderita hipotermia, kondisi yang umum terjadi di ketinggian karena suhu dingin ekstrem. Gangguan kesehatan lainnya seperti asam lambung dan terpisah dari rombongan juga menjadi perhatian. Beruntung, semua pendaki yang mengalami masalah kesehatan telah berhasil ditangani oleh tim medis di pos-pos setempat, memastikan kondisi mereka stabil.
Tim siaga gabungan yang berada di setiap titik pos di Gunung Bawakaraeng terus melakukan penanganan medis dan pemantauan. Mereka siap memberikan bantuan bagi korban yang membutuhkan perawatan lebih lanjut. Pihak Basarnas mengimbau seluruh pendaki untuk tetap waspada dan mematuhi petunjuk dari tim penyelamat demi keselamatan bersama, mengingat tantangan medan dan cuaca di gunung.
Rute Favorit dan Kesiapsiagaan Tim SAR
Menurut data register yang masuk di Posko Induk Siaga SAR Merah Putih hingga pukul 06.00 WITA, jumlah total pendaki yang naik ke Gunung Bawakaraeng mencapai 4.068 orang. Para pendaki ini tersebar melalui lima jalur utama yang menuju puncak. Jalur-jalur ini menawarkan pengalaman pendakian yang berbeda, menarik minat ribuan petualang.
Jalur Bulu Ballea di Kabupaten Gowa menjadi yang paling banyak diminati, dengan 1.696 orang pendaki tercatat melalui rute ini. Disusul oleh Jalur Tassoso di Kabupaten Sinjai dengan 1.165 pendaki. Tiga jalur lainnya adalah Jalur Panaikang (690 pendaki), Jalur Lembanna (375 pendaki), dan Jalur Lembah Ramma (142 pendaki), ketiganya berada di Kabupaten Gowa.
Untuk mengantisipasi dan mengawal seluruh rangkaian kegiatan upacara bendera, total 347 petugas Siaga SAR Merah Putih disiagakan. Mereka tersebar di berbagai pos strategis seperti Pos 10, Pos 8, Pos 7, Pos 5, Pos Sungai Tiga, Pos Ramma, Pos Aju Bulu Ballea, dan Posko Lembanna. Kesiapsiagaan tim ini sangat krusial untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan akbar ini.