Momen Langka di Batujajar: Presiden Prabowo Pimpin Pelantikan Wakil Panglima TNI dan Resmikan Kodam Baru
Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara penting di Batujajar, termasuk **pelantikan Wakil Panglima TNI** dan peresmian enam Kodam baru, menandai era baru pertahanan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin sebuah upacara militer penting di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Acara ini berlangsung pada Minggu pagi, 10 Agustus, menandai momen bersejarah bagi institusi militer Indonesia.
Dalam upacara tersebut, Presiden Prabowo, yang mengenakan kopiah hitam dan baju safari, tiba pukul 08.55 WIB di Lapangan Suparlan. Beliau didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan disambut oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin serta Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Agenda utama upacara ini mencakup Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer. Selain itu, Presiden juga dijadwalkan untuk melantik sejumlah pejabat tinggi TNI, meresmikan organisasi baru, serta menganugerahkan berbagai tanda kehormatan.
Penguatan Struktur Pimpinan TNI dan Badan Pertahanan
Dalam rangkaian acara yang padat, Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Letjen TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI. Sebelumnya, Tandyo Budi Revita menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Pelantikan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan efisiensi dalam struktur pimpinan tertinggi TNI.
Selain itu, Letjen TNI Djon Afriandi dikukuhkan sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, menandai pergantian kepemimpinan di salah satu pasukan elite TNI. Letjen TNI (Mar) Endi Supardi juga dilantik sebagai Panglima Korps Marinir TNI Angkatan Laut, sementara Marsekal Madya TNI Deny Muis kini menjabat Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara.
Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra turut dilantik sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) TNI AU. Serangkaian pelantikan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengisi posisi-posisi strategis dengan perwira terbaik. Pengisian jabatan ini penting untuk menjaga kesiapan operasional dan pertahanan negara.
Tidak hanya itu, Presiden Prabowo juga melantik Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari sebagai Kepala Badan Logistik Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Madya TNI Supo Dwi Antara sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Perawatan Pertahanan Kementerian Pertahanan, dan Letjen TNI Gabriel Lema sebagai Kepala Badan Cadangan Nasional Kementerian Pertahanan. Jabatan-jabatan ini krusial dalam mendukung logistik dan kesiapan pertahanan.
Peresmian Kodam Baru dan Pengembangan Unit Strategis TNI
Presiden Prabowo Subianto juga meresmikan organisasi baru dalam tubuh TNI, termasuk enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru. Kodam-kodam ini meliputi Kodam XIX/Tuanku Tambusai untuk Riau dan Kepulauan Riau, Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol untuk Sumatera Barat dan Jambi, serta Kodam XXI/Radin Inten untuk Lampung dan Bengkulu.
Pengembangan struktur Kodam ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan efektivitas pembinaan teritorial serta operasi militer di berbagai wilayah. Kodam XXII/Tambun Bungai akan mencakup Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Kodam XXIII/Palaka Wira untuk Sulawesi Tengah dan Barat, dan Kodam XXIV/Mandala Trikora untuk Papua Selatan.
Selain Kodam, diresmikan pula Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral) sebagai transformasi dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal), dan Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau). Penambahan tiga grup baru Kopassus, 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan TNI AD, dan 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan TNI AD juga menjadi bagian dari ekspansi ini.
Pengembangan unit strategis lainnya mencakup Brigade Infanteri Marinir TNI AL, Resimen Komando Korps Pasukan Gerak Cepat TNI AU, Batalyon Infanteri Marinir TNI AL, dan Batalyon Komando Kopasgat TNI AU. Langkah ini menunjukkan upaya modernisasi dan peningkatan kapasitas pertahanan negara secara menyeluruh.
Penganugerahan Pangkat dan Tanda Kehormatan Militer
Dalam upacara yang sama, Presiden Prabowo menganugerahkan pangkat Jenderal TNI Kehormatan (HOR) kepada sejumlah purnawirawan TNI yang memiliki rekam jejak luar biasa. Penerima gelar ini antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, dan Direktur Utama Agrinas Palma Agus Sutomo, yang juga merupakan eks Danjen Kopassus.
Secara anumerta, gelar Jenderal Kehormatan juga diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Tahun 1966, Ali Sadikin, seorang letnan jenderal KKO-AL yang dikenal atas kontribusinya. Penganugerahan ini merupakan bentuk apresiasi negara atas dedikasi dan pengabdian para tokoh tersebut.
Presiden Prabowo juga menganugerahkan pangkat Jenderal Kehormatan Bintang 3 kepada Soehartono Soeratman, Bambang Eko Suharyanto, Khairawan, Glenny Kairupan, Musa Bangun, dan Tony SB Hoesodo. Sementara itu, Jenderal Kehormatan Bintang 2 dianugerahkan kepada Taufik Hidayat, menunjukkan pengakuan atas kontribusi mereka terhadap TNI.
Terakhir, Tanda Kehormatan Bintang Sakti diberikan kepada Letnan Jenderal TNI Marinir (Purn.) Muhammad Alfan Baharudin dan Letnan Dua (Purn.) Darius Bayani. Letda (Purn.) Darius menerima penghargaan ini atas jasa dan peran pentingnya dalam Operasi Mapenduma Tahun 1996, yang berhasil membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang disandera oleh OPM di Papua.
Selepas seluruh prosesi pelantikan dan penganugerahan, Presiden Prabowo beserta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta jajaran Kabinet Merah Putih, yang tampil lengkap dengan pakaian loreng dan baret, menyaksikan demonstrasi unjuk kemampuan pasukan gabungan tiga matra TNI. Acara dilanjutkan dengan defile dari seluruh pasukan yang hadir.
Kehadiran Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan jajaran petinggi TNI lainnya di lokasi yang sama turut memeriahkan dan memberikan bobot pada acara tersebut. Momen ini menegaskan kesiapan dan profesionalisme TNI dalam menjaga kedaulatan negara.