Momen Unik! Presiden Prabowo Rapikan Baret Muhaimin dan Sultan Bachtiar Jelang Upacara Gelar Pasukan
Presiden Prabowo Subianto tertangkap kamera merapikan baret Menteri Muhaimin Iskandar dan Ketua DPD Sultan Bachtiar jelang upacara militer. Simak detail momen menarik ini!

Presiden Prabowo Subianto menunjukkan perhatian detailnya saat tiba di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu pagi. Beliau hadir untuk memimpin Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer sebagai inspektur upacara. Kedatangan Presiden Prabowo pada pukul 08.55 WIB menandai dimulainya rangkaian acara penting tersebut.
Dalam perjalanannya menuju mimbar kehormatan, Presiden Prabowo menyempatkan diri untuk menyalami sejumlah pejabat negara yang hadir. Di antara para pejabat yang disalami, terdapat momen unik ketika Presiden Prabowo merapikan baret yang dikenakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar. Tindakan serupa juga dilakukannya terhadap Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, menunjukkan perhatian beliau terhadap kerapian.
Momen interaksi personal ini terekam jelas sebelum upacara resmi dimulai, menarik perhatian banyak pihak. Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer ini sendiri merupakan agenda krusial bagi institusi militer Indonesia. Acara ini melibatkan berbagai unsur penting dari Tentara Nasional Indonesia.
Detail Momen Interaksi Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto, yang tampil mengenakan kopiah hitam dan safari, tiba di lokasi upacara dengan penuh wibawa. Beliau langsung disambut oleh jajaran menteri dan pejabat tinggi negara yang telah menanti. Sebagian besar menteri mengenakan pakaian loreng lengkap dengan baret, menciptakan suasana militer yang kental di Pusdiklatpassus.
Saat menyalami Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menko Muhaimin, Presiden Prabowo menunjukkan gestur tak terduga. Beliau berhenti sejenak dan dengan sigap merapikan posisi baret Menko Muhaimin yang dinilai kurang pas. Aksi ini dilakukan secara spontan sebelum Presiden melanjutkan langkahnya menyalami pejabat lain.
Tidak hanya kepada Muhaimin, perhatian Presiden Prabowo terhadap kerapian baret juga terlihat saat berhadapan dengan Sultan Bachtiar Najamudin. Langkah Presiden kembali terhenti di depan Ketua DPD tersebut, dan beliau langsung membetulkan posisi baret Sultan Bachtiar. Setelah itu, Presiden Prabowo menyalami Ketua BIN M. Herindra, lalu bergegas menuju Mimbar Kehormatan.
Di Mimbar Kehormatan, Presiden Prabowo kemudian naik kendaraan Maung bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. Mereka didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono untuk memeriksa pasukan yang berbaris rapi.
Rangkaian Upacara Militer dan Pelantikan Pejabat Baru
Rangkaian Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer ini memiliki agenda penting selain pemeriksaan pasukan. Presiden Prabowo dijadwalkan akan melantik Letjen TNI Tandyo Budi Revita, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD, sebagai Wakil Panglima TNI. Ini merupakan langkah strategis dalam restrukturisasi pimpinan tertinggi militer.
Selain itu, upacara ini juga akan mengukuhkan dan melantik beberapa pimpinan pasukan khusus. Letjen TNI Djon Afriandi akan dilantik sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Sementara itu, Letjen TNI (Mar) Endi Supardi akan dikukuhkan sebagai Panglima Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Marsekal Madya TNI Deny Muis akan menjadi Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara, dan Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga akan melantik organisasi baru di tubuh TNI. Pelantikan ini mencakup enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru yang akan memperkuat pertahanan di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, akan ada transformasi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) menjadi Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral) dan pembentukan Komando Daerah Angkatan Udara serta Komando Operasi Udara.
Pengembangan kekuatan militer juga terlihat dari penambahan tiga grup baru Kopassus, 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan TNI AD, dan 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan TNI AD. TNI AL akan memiliki Brigade Infanteri Marinir dan Batalyon Infanteri Marinir baru, sementara TNI AU akan diperkuat dengan Resimen Komando Korps Pasukan Gerak Cepat dan Batalyon Komando Kopasgat. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam modernisasi dan penguatan pertahanan negara.