Monolog "AKUKALUNA": Kisah Pilu Sandwich Generation di Panggung
Monolog "AKUKALUNA" di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, mengangkat dilema generasi sandwich generation melalui kisah Kaluna yang berjuang antara tanggung jawab keluarga dan impian pribadi.
![Monolog](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/230032.786-monolog-akukaluna-kisah-pilu-sandwich-generation-di-panggung-1.jpeg)
Dilema Sandwich Generation dalam Monolog "AKUKALUNA"
Pertunjukan monolog "AKUKALUNA" yang digelar di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 September 2023, sukses menyoroti dilema generasi sandwich generation. Yunita Siregar, sebagai pemeran utama Kaluna, berhasil menghidupkan karakter yang terhimpit antara tanggung jawab finansial keluarga dan pengejaran impian pribadi. Pertunjukan ini merupakan adaptasi panggung dari film box office "Home Sweet Loan", menawarkan perspektif yang lebih intim dan mendalam.
Pergulatan Batin Kaluna
Monolog "AKUKALUNA" mengajak penonton menyelami perasaan emosional Kaluna. Pertunjukan ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama fokus pada tekanan finansial yang dialami Kaluna. Kaluna, sebagai anak bungsu, menjadi tulang punggung keluarga. Ia menghadapi beban yang berat, tergambar dalam dialognya yang menyayat hati: "Pahalamu besar di surga katanya. Tapi rumah bagai neraka nyatanya," ungkap Kaluna dengan emosi yang tertahan.
Puncak konflik terjadi ketika kakak Kaluna terlilit hutang dan meminta Kaluna untuk merelakan tabungannya. Situasi ini memaksa Kaluna pada dilema besar: menggunakan tabungannya untuk membantu keluarga atau mempertahankan tabungan untuk masa depannya sendiri. Konflik ini sangat relatable bagi banyak orang, terutama mereka yang termasuk dalam generasi sandwich generation.
Perjalanan Menuju Penerimaan Diri
Bagian kedua dari monolog ini menampilkan perjalanan Kaluna menuju penerimaan diri dan keadaan. Setelah melalui pergulatan batin yang berat, Kaluna akhirnya memilih untuk kembali berkumpul dengan keluarganya. Bagian ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya keseimbangan antara tanggung jawab keluarga dan impian pribadi. Meskipun jalannya sulit, Kaluna menemukan kekuatan untuk mengatasi tantangan yang dihadapinya.
Unsur Seni yang Memperkaya Pertunjukan
Pertunjukan "AKUKALUNA" tidak hanya menyajikan monolog yang kuat, tetapi juga diramaikan dengan unsur tari dan musik. Koreografi yang apik dan lagu-lagu seperti "Berakhir di Aku" karya Idgitaf (OST "Home Sweet Loan") dan "Semoga Sembuh" menambah kedalaman emosi dan daya tarik pertunjukan. Kombinasi ini membuat pertunjukan lebih hidup dan mudah dipahami oleh penonton.
Kerja Sama yang Sukses
Pertunjukan ini merupakan kolaborasi antara Galeri Indonesia Kaya, Visinema, dan Jakarta Art House. Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pertunjukan ini. Ia berharap pertunjukan ini dapat memberikan perspektif baru terhadap karakter Kaluna dan perjalanannya. Cristian Imanuell dari Visinema menambahkan bahwa adaptasi ini berasal dari novel karya Almira Bastari yang telah mendapat banyak perhatian dari pembaca, terutama Gen Z.
Mereka ingin menghidupkan kembali narasi kuat mengenai perjuangan finansial dan dinamika kehidupan modern melalui medium film dan panggung. Kerja sama ini menunjukkan komitmen untuk menghadirkan karya seni yang berkualitas dan relevan dengan isu-isu sosial yang dihadapi masyarakat saat ini.
Kesimpulan
Monolog "AKUKALUNA" berhasil menyajikan kisah yang menyentuh dan relevan dengan realitas kehidupan banyak orang. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan yang bermakna tentang pentingnya keseimbangan antara tanggung jawab keluarga dan impian pribadi, khususnya bagi generasi sandwich generation. Penggunaan unsur seni seperti tari dan musik semakin memperkaya pertunjukan dan membuatnya lebih berkesan bagi penonton.