Mudik Lebaran: Kebahagiaan Asisten Rumah Tangga di Lebak Pulang Kampung
Para asisten rumah tangga di Lebak, Banten, merasakan kebahagiaan mudik Lebaran 2025, berkumpul dengan keluarga setelah bekerja keras di perantauan.

Para asisten rumah tangga (ART) di Kabupaten Lebak, Banten, merasakan kebahagiaan yang tak terkira saat mudik Lebaran 2025. Perjalanan panjang dan melelahkan dari tempat mereka bekerja tak mengurangi rasa syukur mereka bisa kembali berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Kisah suka dan duka mereka menjadi gambaran nyata perjuangan para pekerja migran dalam negeri demi masa depan keluarga.
Eha (35), salah satu ART yang ditemui di Stasiun Rangkasbitung, Minggu, mengungkapkan kegembiraannya. "Kami setiap Lebaran senang bisa mudik, meski perjalanan melelahkan," ujarnya. Perjalanan panjang dari Bekasi menuju Rangkasbitung, yang dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 4 jam menuju Kecamatan Leuwidamar, menjadi bukti nyata kerinduan mereka pada keluarga. Kesibukan dan keramaian di Commuter Line tak mampu meredupkan semangat untuk pulang.
Mudik Lebaran bagi para ART ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan emosional. Tujuh kali mudik Lebaran telah dilalui Eha, dan setiap tahunnya, kebersamaan dengan keluarga menjadi hadiah terindah. Hal serupa juga dirasakan Nia (45), seorang ART asal Rangkasbitung yang telah 10 kali merayakan Lebaran di kampung halaman. Baginya, momen berkumpul dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman adalah hal yang paling berharga.
Perjuangan Ekonomi dan Pendidikan
Nia, yang bekerja di Jakarta Selatan dengan gaji Rp3 juta per bulan, bercerita tentang perjuangannya menghidupi suami dan dua anaknya. Keberhasilan anak pertamanya menjadi sarjana ekonomi dan diterima bekerja di Jakarta menjadi motivasi tersendiri. Sementara anak keduanya masih bersekolah di SMKN Rangkasbitung. "Kami bekerja keras ingin memiliki pendidikan anak lebih baik, karena suaminya sudah tak mampu bekerja," kata Nia dengan penuh haru. Kisah Nia mewakili banyak ART lainnya yang berjuang keras demi masa depan anak-anak mereka.
Pengorbanan dan kerja keras para ART ini tak lepas dari dukungan pemerintah daerah. Kepala Bidang Penempatan Perluasan dan Pelatihan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak, Deni Triasih, mengatakan bahwa pemerintah daerah rutin mengadakan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, termasuk ART yang akan bekerja di dalam maupun luar negeri. Pelatihan tersebut meliputi berbagai keterampilan penting, seperti mencuci, merawat anak, menyetrika pakaian, dan memasak.
Pemerintah daerah juga mengapresiasi kerja keras para ART yang berkontribusi besar terhadap perekonomian keluarga. "Kami mengapresiasi para pekerja asisten rumah tangga dan mereka bekerja untuk membantu ekonomi keluarga," kata Deni Triasih. Dukungan pemerintah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para ART.
Mudik Lebaran 2025 menjadi momen penuh makna bagi para ART di Lebak. Perjalanan panjang dan melelahkan terbayar lunas dengan kebahagiaan berkumpul bersama keluarga tercinta. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menghargai kerja keras dan pengorbanan setiap individu yang berjuang demi masa depan yang lebih baik.
Selain itu, momen mudik Lebaran ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ikatan keluarga. Para ART ini telah membuktikan bahwa meskipun bekerja jauh dari rumah, semangat untuk berkumpul dengan keluarga tetap menyala.