Muhammadiyah: Mewujudkan Kemakmuran untuk Semua, Upaya Aktualisasi Nilai Islam
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menekankan pentingnya peran Muhammadiyah dalam menghadirkan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia, sejalan dengan tema Milad ke-112 organisasi tersebut.

Abdul Mu'ti: Muhammadiyah Bertekad Hadirkan Kemakmuran untuk Semua
Pada Sabtu lalu, di Mentok, Bangka Belitung, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyampaikan pidato penting dalam puncak Milad ke-112 Muhammadiyah tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Beliau menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk senantiasa berbuat baik dan menghadirkan kemakmuran bagi seluruh lapisan masyarakat. Tema Milad tahun ini, "Kemakmuran untuk Semua", merupakan cerminan dari visi Muhammadiyah untuk berperan aktif sebagai khalifah Allah di muka bumi.
Mengapa Kemakmuran Menjadi Fokus Muhammadiyah?
Mu'ti menjelaskan bahwa tema "Kemakmuran untuk Semua" merupakan manifestasi dari tanggung jawab manusia untuk memakmurkan bumi. Hal ini sejalan dengan ajaran Al-Quran yang menekankan pentingnya menciptakan kemakmuran, bukan kerusakan. Kemakmuran yang dimaksud bukan hanya sebatas materi, melainkan juga mencakup aspek kesehatan, spiritual, dan kesejahteraan sosial. Muhammadiyah, dengan jangkauannya yang luas—termasuk cabang di 30 negara—memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam pencapaian kemakmuran ini.
Bagaimana Muhammadiyah Mewujudkan Kemakmuran?
Sebagai organisasi besar, Muhammadiyah memiliki berbagai program untuk mewujudkan kemakmuran. Salah satu contohnya adalah kiprah lembaga pendidikan dan kesehatan Muhammadiyah. Sekolah-sekolah Muhammadiyah, selain mencerdaskan bangsa, juga menciptakan lapangan kerja. Begitu pula rumah sakit Muhammadiyah yang berperan vital dalam pelayanan kesehatan dan sekaligus menyerap banyak tenaga kerja. Lebih jauh, Muhammadiyah juga aktif dalam dunia usaha, seperti perhotelan dan SPBU. Keuntungan usaha tersebut, bukan untuk kepentingan individu, melainkan dialokasikan untuk mendukung gerakan dakwah dan memperluas dampak positif bagi masyarakat.
Kemakmuran Berbasis Ketakwaan
Mu'ti juga menekankan pentingnya landasan spiritual dalam mewujudkan kemakmuran duniawi. Ketakwaan, menurut beliau, menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan mendapatkan rezeki yang berkah. Dengan demikian, Muhammadiyah berusaha untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan penguatan spiritual.
Kesimpulan: Muhammadiyah untuk Indonesia yang Makmur
Abdul Mu'ti menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk terus berupaya menghadirkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan sumber daya manusia yang cerdas dan terampil, serta pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal, Muhammadiyah optimistis Indonesia dapat mencapai kemajuan yang signifikan dan kesejahteraan yang merata.