Munas NU 2025: Gus Yahya Gaspol Sukseskan Pembangunan Nasional
Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, menyatakan Munas dan Konbes NU 2025 sebagai momentum untuk mempercepat kontribusi NU dalam pembangunan nasional, selaras dengan visi pemerintah.
![Munas NU 2025: Gus Yahya Gaspol Sukseskan Pembangunan Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220147.789-munas-nu-2025-gus-yahya-gaspol-sukseskan-pembangunan-nasional-1.jpg)
Jakarta, 5 Februari 2024 - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan bahwa Musyawarah Nasional Alim Ulama (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2025 menjadi momentum penting bagi organisasi tersebut untuk 'gaspol' dalam menyukseskan pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Gus Yahya pada pembukaan Munas dan Konbes NU 2025 di Hotel Sultan, Jakarta.
NU Siap 'Gaspol' untuk Pembangunan Nasional
Dalam sambutannya, Gus Yahya menekankan bahwa NU tidak akan menunggu lama untuk segera berkonsolidasi dan memberikan kontribusi aktif dalam kerangka kerja pemerintah, sejalan dengan visi Asta Cita. Munas dan Konbes NU 2025, yang berlangsung selama tiga hari (5-7 Februari), dihadiri oleh 450 peserta. Peserta terdiri dari berbagai unsur penting NU, termasuk mustasyar, syuriyah, tanfidiziyah, a'wan PBNU, lembaga dan banom tingkat pusat, pengurus wilayah dan cabang, serta para kiai pesantren.
Acara tersebut membahas berbagai isu penting, terutama melalui tiga kategori Bahtsul Masail: Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah (masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah (masalah keagamaan tematik), dan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah (masalah keagamaan terkait perundang-undangan).
Optimisme Gus Yahya dan Kerja Sama Strategis
Gus Yahya optimis bahwa NU dapat bergerak cepat dalam menjalankan agenda strategis organisasi, berkontribusi pada visi pemerintah. Ia menilai NU telah melewati empat fase penting dalam kepengurusan sebelumnya, mulai dari fase konseptualisasi hingga fase implementasi. Kini, memasuki fase 'gaspol' untuk menjalankan berbagai agenda NU.
Ia berharap seluruh pengurus, aktivis, dan kader NU siap bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita organisasi yang selaras dengan pembangunan nasional. Sebagai bukti keseriusan ini, PBNU menandatangani sejumlah kerja sama strategis. Kerja sama tersebut dilakukan dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Wakil Menteri HAM RI, Gubernur Lemhannas RI, Perum Bulog, dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Dukungan dari Berbagai Pihak
Gus Yahya menyatakan bahwa dengan kerja sama ini, tidak ada lagi hambatan bagi NU untuk melangkah maju. Ia juga menekankan keberkahan yang telah dipancarkan oleh para pendiri Nahdlatul Ulama. Pembukaan Munas dan Konbes NU 2025 juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Imam Yahya Palavicini dari Italia, dan Charles Holland Tylor dari Amerika Serikat.
Munas dan Konbes NU 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam kontribusi NU bagi pembangunan Indonesia. Dengan semangat 'gaspol' dan kerja sama yang kuat, NU siap untuk memainkan peran yang lebih besar dalam memajukan bangsa.