Okupansi Hotel di Serang Turun 20 Persen Selama Lebaran 2025
Penurunan okupansi hotel di Kabupaten Serang selama libur Lebaran 2025 mencapai 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya, diduga karena penurunan daya beli masyarakat.

Kabupaten Serang, Banten, mengalami penurunan okupansi hotel yang signifikan selama libur Lebaran 2025. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang melaporkan tingkat hunian hotel hanya mencapai 80 persen, jauh di bawah angka hampir 100 persen pada Lebaran 2024. Penurunan ini terjadi di hampir semua hotel, baik berbintang maupun non-bintang, di wilayah tersebut.
Ketua PHRI Kabupaten Serang, Yurlena Rachman, mengungkapkan bahwa penurunan ini mencapai 20 persen. Lonjakan pengunjung hanya terjadi pada H+2 hingga H+4 dengan rata-rata okupansi 80 persen. Setelah periode tersebut, tingkat hunian kembali menurun. "Di tahun ini terjadi penurunannya mencapai 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hampir 100 persen," ujar Yurlena.
Penurunan okupansi ini terjadi di tengah dominasi pengunjung dari DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, dan Bandung, dengan 80 persen pengunjung berasal dari DKI Jakarta dan Tangerang. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan tersebut bukan disebabkan oleh kurangnya minat wisatawan, melainkan faktor lain.
Analisis Penurunan Okupansi Hotel
Yurlena Rachman menduga penurunan daya beli masyarakat, khususnya kelas ekonomi menengah ke bawah, menjadi penyebab utama penurunan okupansi hotel selama Lebaran 2025. Kondisi ekonomi yang mungkin kurang menguntungkan membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam pengeluaran, termasuk untuk liburan.
Meskipun pengunjung masih didominasi oleh wisatawan dari Jabodetabek, jumlahnya tidak cukup untuk mengimbangi penurunan daya beli tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya strategi pemasaran yang lebih efektif dan terarah untuk menarik lebih banyak wisatawan.
PHRI Kabupaten Serang menyadari pentingnya peningkatan kualitas pelayanan hotel untuk menarik wisatawan. Mereka berencana melakukan pembenahan dan peningkatan pelayanan di berbagai hotel di Kabupaten Serang agar dapat bersaing dengan destinasi wisata lainnya.
Infrastruktur dan Pengembangan Pariwisata Serang
Selain peningkatan kualitas pelayanan, Yurlena Rachman juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memperbaiki infrastruktur penunjang pariwisata. Perbaikan jalan dan penerangan jalan, khususnya menuju kawasan wisata Anyer, dinilai sangat penting untuk meningkatkan daya tarik Kabupaten Serang sebagai destinasi wisata.
Pembenahan infrastruktur tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Serang. Dengan demikian, Kabupaten Serang dapat menjadi pilihan utama wisatawan yang ingin menghabiskan liburan Lebaran atau liburan lainnya.
"Harapan kita pastinya kita ingin menjadikan objek wisata Kabupaten Serang menjadi pilihan utama wisatawan," jelas Yurlena. "Perbaikan infrastruktur biar Anyer menjadi pilihan utama wisatawan yang berlibur," pungkasnya.
Ke depannya, kolaborasi antara PHRI Kabupaten Serang dan Pemerintah Kabupaten Serang sangat krusial untuk meningkatkan daya saing pariwisata di wilayah tersebut. Strategi pemasaran yang tepat, peningkatan kualitas pelayanan hotel, dan perbaikan infrastruktur akan menjadi kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan okupansi hotel di masa mendatang.