Palembang Tambah Unit Penyedot Air Antisipasi Genangan Musim Hujan
Pemerintah Kota Palembang menambah unit penyedot air dan mengeruk drainase untuk mengatasi genangan air akibat intensitas hujan tinggi selama musim hujan.

Kota Palembang, Sumatera Selatan, tengah bersiap menghadapi musim hujan dengan meningkatkan kapasitas penanganan genangan air. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan genangan air di sejumlah titik, terutama di Kawasan Simpang Polda dan sekitarnya. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bergerak cepat dengan menambah unit penyedot air dan melakukan pengerukan drainase secara masif.
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, menjelaskan bahwa infrastruktur penanganan genangan yang sudah ada masih dianggap kurang memadai. Oleh karena itu, penambahan unit penyedot air menjadi langkah strategis untuk mempercepat surutnya genangan air saat hujan deras. Genangan air yang mencapai ketinggian 10-20 sentimeter di beberapa ruas jalan menjadi perhatian serius Pemkot Palembang. "Unit penyedot air kami tambah di semua kawasan yang apabila terjadi hujan deras maka akan tergenang air," ujar Aprizal Hasyim.
Langkah ini sejalan dengan upaya Pemkot Palembang dalam mengantisipasi dampak musim hujan. Pemkot tidak hanya berfokus pada penambahan alat, tetapi juga melakukan perawatan infrastruktur yang ada. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Palembang dalam memberikan solusi efektif terhadap permasalahan genangan air di kota tersebut.
Pengerukan Drainase dan Pemanfaatan Pompa Banjir
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menambahkan bahwa Pemkot Palembang juga gencar melakukan pengerukan drainase. Program gotong royong bersama warga setiap Jumat menjadi salah satu upaya untuk membersihkan saluran air, mulai dari kanal-kanal kecil di perkampungan hingga pinggir dan aliran Sungai Musi. "Ya sedimentasi dan saluran drainase air kami keruk untuk supaya air bisa mengalir sehingga tidak menyebabkan banjir dan adanya genangan fokus hampir semua kanal di Palembang," kata Ratu Dewa.
Selain pengerukan, Pemkot Palembang juga menyiagakan tiga stasiun pompa pengendali banjir. Stasiun pompa ini ditempatkan di titik-titik rawan genangan, seperti kolam retensi Simpang Polda Sumsel, Jalan Simanjuntak hilir, Simpang Polda dan Jalan Basuki Rahmat, 26 Ilir, dan sekitar Kambang Iwak. Keberadaan stasiun pompa ini diharapkan dapat membantu mempercepat surutnya genangan air di lokasi-lokasi tersebut.
Pemkot Palembang berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem drainase dan pengelolaan air di kota. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan genangan air akibat hujan deras dapat diminimalisir dan kenyamanan warga tetap terjaga.
Upaya Pemkot Palembang ini menunjukkan keseriusan dalam mengatasi masalah genangan air. Langkah-langkah yang terintegrasi, mulai dari penambahan unit penyedot air, pengerukan drainase, hingga pemanfaatan stasiun pompa banjir, menunjukkan komitmen Pemkot Palembang dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warganya.
Antisipasi Genangan Air di Berbagai Wilayah
Pemkot Palembang menargetkan agar penambahan unit penyedot air dan pengerukan drainase dapat menjangkau seluruh wilayah yang berpotensi mengalami genangan. Hal ini penting untuk memastikan agar genangan air dapat segera ditangani dan tidak mengganggu aktivitas warga. Pemkot juga terus melakukan evaluasi dan monitoring terhadap efektivitas langkah-langkah yang telah dilakukan.
Kerja sama dengan warga melalui program gotong royong juga dianggap penting dalam menjaga kebersihan dan kelancaran saluran air. Partisipasi aktif warga diharapkan dapat mempercepat proses pengerukan dan pemeliharaan drainase, sehingga genangan air dapat dicegah sejak dini.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Kota Palembang dapat lebih siap menghadapi musim hujan dan meminimalisir dampak negatif dari genangan air. Pemkot Palembang terus berupaya untuk meningkatkan infrastruktur dan sistem pengelolaan air agar kota tetap nyaman dan terhindar dari masalah banjir.
Ke depannya, Pemkot Palembang akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem untuk memastikan efektivitas penanganan genangan air. Komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan dan partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi permasalahan ini.