Pasar Induk Tanah Tinggi: Pusat Distribusi Komoditas 3.000 Ton per Hari di Jabodetabek
Pasar Induk Tanah Tinggi di Tangerang, Banten, mendistribusikan sekitar 3.000 ton komoditas pangan setiap harinya, melayani Jabodetabek dan Banten serta menjadi pusat percontohan pasar tradisional nasional.

Kota Tangerang, 27 April 2024 - Pasar Induk Tanah Tinggi di Kota Tangerang, Banten, memainkan peran krusial dalam memenuhi kebutuhan pangan Jabodetabek dan Banten. Direktur Operasional Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia, Agus Hendrawan, mengungkapkan bahwa pasar ini mendistribusikan sekitar 3.000 ton komoditas setiap harinya, diangkut oleh 700 truk. Pasar ini melayani 10.000 pengunjung setiap hari dan menyediakan lapangan kerja bagi 300.000 keluarga.
Pasar Induk Tanah Tinggi menjadi pusat distribusi utama berbagai komoditas, termasuk buah lokal dan impor, sayur-mayur, serta sembako. Sumber komoditas ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Lampung, dan Sumatera. Setelah melalui Pasar Induk Tanah Tinggi, komoditas tersebut didistribusikan ke pedagang eceran di Jabodetabek, Tangerang Raya, dan Banten.
Keberhasilan Pasar Induk Tanah Tinggi tidak terlepas dari sistem pengelolaan yang profesional dan komitmen terhadap kualitas serta ketersediaan komoditas. Hal ini menjadikan pasar ini sebagai rujukan utama bagi masyarakat dan contoh bagi pasar tradisional lain di Indonesia. Reputasi tersebut bahkan menarik minat berbagai pihak, termasuk Bappenas dan Kementerian Perdagangan, untuk melakukan studi banding.
Sistem Distribusi yang Efisien
Dengan volume transaksi mencapai 3.000 ton per hari, Pasar Induk Tanah Tinggi menerapkan sistem distribusi yang efisien. Sebanyak 700 truk setiap hari mengangkut komoditas dari berbagai daerah pemasok ke pasar ini. Sistem ini memastikan pasokan komoditas tetap terjaga dan terdistribusi dengan baik ke berbagai wilayah di Jabodetabek dan Banten.
Keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi sangat penting bagi stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di wilayah tersebut. Sebagai pusat distribusi utama, pasar ini berperan dalam menjaga kelancaran rantai pasok komoditas dari produsen hingga konsumen.
Sistem keamanan dan kebersihan yang ketat juga menjadi kunci keberhasilan Pasar Induk Tanah Tinggi. Hal ini menjamin kualitas dan keamanan komoditas yang diperdagangkan, sehingga konsumen dapat merasa aman dan nyaman berbelanja.
Inovasi dan Pengembangan
Pasar Induk Tanah Tinggi tidak hanya berfokus pada aspek tradisional, tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu contohnya adalah digitalisasi melalui pengembangan aplikasi Asparindo Grosir. Aplikasi ini memudahkan transaksi grosir secara daring, khususnya bagi pembeli eceran.
Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan transaksi, terutama dalam jumlah besar. Dengan demikian, Pasar Induk Tanah Tinggi terus berupaya meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin modern.
Langkah digitalisasi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong transformasi digital di sektor pertanian dan perdagangan. Pasar Induk Tanah Tinggi menjadi contoh nyata bagaimana pasar tradisional dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saingnya.
Sejarah dan Perkembangan Pasar Induk Tanah Tinggi
Berdiri sejak tahun 2000, Pasar Induk Tanah Tinggi telah menjadi salah satu pasar tradisional percontohan di tingkat nasional. Komitmen terhadap pengelolaan yang profesional, keamanan, kebersihan, dan kualitas komoditas telah menjadikan pasar ini sebagai rujukan bagi berbagai pihak. Pasar ini juga terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, seperti yang terlihat dari pengembangan aplikasi Asparindo Grosir.
Keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi tidak hanya penting bagi perekonomian lokal, tetapi juga bagi ketahanan pangan di wilayah Jabodetabek dan Banten. Pasar ini berperan sebagai pusat distribusi komoditas, memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan bagi masyarakat.
Dengan volume transaksi yang besar dan sistem pengelolaan yang efisien, Pasar Induk Tanah Tinggi menjadi contoh keberhasilan integrasi antara pasar tradisional dan teknologi modern dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Ke depan, Pasar Induk Tanah Tinggi diharapkan terus berinovasi dan berperan sebagai pusat distribusi komoditas yang andal dan modern, serta menjadi contoh bagi pasar tradisional lainnya di Indonesia.