Patung MH Thamrin Terlalu Kecil, Pramono Anung Usul Pembuatan Ulang yang Lebih Besar
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menilai patung MH Thamrin yang ada saat ini terlalu kecil dan perlu diganti dengan yang lebih besar, berlokasi di Jalan MH Thamrin, sebagai simbol kota Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan keprihatinannya terhadap ukuran patung Mohammad Husni Thamrin yang dinilai terlalu kecil. Ia mengusulkan pembuatan ulang patung tersebut dengan desain yang lebih megah dan monumental, serta menempatkannya di lokasi yang lebih representatif, yaitu Jalan MH Thamrin. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu, 27 April, di Jakarta.
Menurut Pramono Anung, MH Thamrin merupakan tokoh Betawi yang sangat berpengaruh dan menjadi simbol penting bagi Jakarta. Oleh karena itu, patung yang menggambarkan sosok pahlawan nasional ini seharusnya berada di lokasi yang strategis dan mudah diakses publik, sebagai etalase Jakarta. Pemilihan Jalan MH Thamrin dinilai sebagai lokasi yang paling tepat untuk menghormati jasa dan peran MH Thamrin dalam sejarah Jakarta.
Pramono Anung juga menambahkan bahwa ukuran patung yang ada saat ini tidak sesuai dengan status Jakarta sebagai kota global. Patung yang lebih besar dan megah dibutuhkan untuk merepresentasikan kebesaran dan kemajuan Jakarta di mata dunia. Ia membandingkan dengan patung Jenderal Sudirman yang lebih monumental dan mampu menjadi simbol yang kuat bagi kota.
Usulan Pembuatan Ulang Patung MH Thamrin
Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk mewujudkan patung MH Thamrin yang lebih besar dan representatif. Ia menekankan bahwa MH Thamrin merupakan tokoh penting bagi Betawi, dan sebagai orang Jawa yang bertugas di Jakarta, ia akan selalu memperjuangkan nilai-nilai dan ciri khas Betawi agar tetap terjaga dan dihormati.
Pemprov DKI Jakarta, menurut Pramono, tetap berkomitmen untuk menempatkan patung MH Thamrin di Jalan MH Thamrin. Namun, patung yang akan dibuat nantinya akan jauh lebih besar dan megah dari yang sebelumnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta dalam proyek ini.
"Sebab kalau memakai dana APBD terlalu lama. Kita bisa memakai dari sumber lain seperti dana CSR (tanggung jawab sosial perusahaan), KLB (dana kompensasi dari kelebihan Koefisien Lantai Bangunan)," ujar Pramono Anung.
Pramono Anung berharap patung MH Thamrin yang baru dapat menjadi simbol kebanggaan warga Jakarta dan sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan. Patung tersebut diharapkan dapat menjadi ikon kota yang monumental dan mampu merepresentasikan semangat dan perjuangan MH Thamrin dalam membangun Jakarta.
Sumber Pendanaan dan Desain Patung Baru
Meskipun belum dijelaskan secara detail mengenai desain patung baru, namun Gubernur Pramono Anung telah menegaskan komitmennya untuk mencari sumber pendanaan alternatif di luar APBD. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan dan menghindari birokrasi yang berbelit-belit.
Beberapa alternatif sumber pendanaan yang disebutkan adalah dana CSR dari perusahaan swasta dan dana kompensasi dari kelebihan Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Pilihan ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan memastikan bahwa proyek ini dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Dengan adanya rencana pembuatan ulang patung MH Thamrin yang lebih besar dan megah, diharapkan dapat meningkatkan citra Jakarta sebagai kota global dan sekaligus menghormati jasa-jasa MH Thamrin sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Jakarta.
Pemilihan lokasi di Jalan MH Thamrin juga merupakan bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa beliau, sehingga patung tersebut dapat menjadi ikon yang mudah diakses dan dikenali oleh masyarakat luas.
Kesimpulan
Rencana pembuatan ulang patung MH Thamrin yang lebih besar dan megah di Jalan MH Thamrin merupakan langkah positif untuk menghormati jasa-jasa beliau dan meningkatkan citra Jakarta sebagai kota global. Pemilihan sumber pendanaan alternatif di luar APBD juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan dan menghindari birokrasi yang berbelit-belit.