Pelaku Penyiraman Air Keras ke Polisi di Tangerang Selatan Ditangkap
Empat pelaku penyiraman air keras terhadap personel Polsek Ciputat Timur di Tangerang Selatan telah ditangkap polisi; mereka dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Penangkapan empat pelaku penyiraman air keras terhadap seorang personel Polsek Ciputat Timur di Tangerang Selatan telah diumumkan pihak kepolisian. Kejadian yang terjadi Kamis (16/1) dini hari di Jalan Cirendeu Raya ini berhasil diungkap setelah penyelidikan intensif. Para pelaku ditangkap di lokasi berbeda, dan kini berhadapan dengan ancaman hukuman penjara cukup lama.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, menjelaskan bahwa tiga tersangka utama, MH (19), HR (19), dan F (19), ditangkap pada 17 Januari 2025 di lokasi berbeda; MH di Pesanggrahan, HR di Pagedangan, dan F di Kota Bekasi. Penangkapan ini berawal dari penyelidikan atas insiden penyiraman air keras dan pengeroyokan.
Berkat informasi dan bukti yang didapat dari tiga tersangka tersebut, polisi berhasil mengidentifikasi satu tersangka lain yang melarikan diri dan menetapkannya sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Tersangka berinisial R (18) akhirnya ditangkap pada 21 Januari di Banyumas.
Peran masing-masing pelaku berbeda. MH dan HR membeli dan menyiramkan air keras ke korban. F membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan, sementara R terlibat pencurian sepeda motor. Kejadian bermula dari upaya pencegahan tawuran antara dua kelompok, SCBD Team dan Pasundan, di Jalan Cirendeu Raya sekitar pukul 04.00 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa patroli siber di media sosial mendeteksi potensi tawuran. Briptu Fadel Ramos dan Dion Saputra, bersama tim Polsek Ciputat Timur, kemudian melakukan penyekatan untuk mencegahnya. Saat itulah, Briptu Fadel Ramos menjadi korban penyiraman air keras.
Keempat tersangka dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 214 KUHP dan/atau 365 KUHP dan/atau 170 KUHP dan/atau 351 KUHP. Ancaman hukumannya cukup berat, yaitu maksimal 9 tahun penjara. Kasus ini menjadi bukti keseriusan aparat penegak hukum dalam menindak kejahatan kekerasan.
Proses hukum akan terus berjalan, dan diharapkan kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban umum serta menghindari tindakan anarkis perlu terus digaungkan. Semoga dengan terungkapnya kasus ini, dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya petugas kepolisian yang bertugas di lapangan.