Pemberdayaan Kaum Muda Lewat Ekonomi Kreatif: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, menekankan pentingnya pemberdayaan kaum muda melalui ekonomi kreatif sebagai kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, mengatasi tantangan seperti FOMO dengan semangat YONO.

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, pada Selasa (4/3) di Jakarta, menekankan pentingnya pemberdayaan kaum muda dalam pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) sebagai strategi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi bertajuk "Kreatif Berkarya, Muda Berjaya: Ekonomi Kreatif ‘New Engine of Growth’", yang turut dihadiri pelaku ekraf seperti Petrus Mahendra dan Shafiq Husein dari Gambir Studio.
Ibas menjelaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menjadikan ekraf sebagai sektor strategis. Ia mencatat pertumbuhan ekraf Indonesia yang positif sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berkontribusi terhadap PDB dari Rp500 triliun menjadi Rp1.400 triliun, dan menyerap sekitar 27 juta lapangan kerja. Ekraf Indonesia juga memiliki nilai ekspor hingga US$ 12,36 miliar, menunjukkan potensi besarnya di pasar global.
Selain kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, Ibas juga menyoroti peran ekraf dalam meningkatkan devisa negara, menyerap tenaga kerja, melestarikan keberagaman budaya, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia mengajak generasi muda untuk berani bermimpi besar dan menjadikan ekraf Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia. "Kita harus cepat bermimpi mengejar apa yang ingin kita capai, yaitu ekonomi kreatif kita yang mendunia," ajaknya.
Mengatasi Tantangan Generasi Muda: Dari FOMO ke YONO
Ibas mengakui tantangan yang dihadapi generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, seperti fear of missing out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan. FOMO ini, menurutnya, dapat membuat kaum muda kehilangan fokus dan cenderung latah mengikuti tren. Sebagai alternatif, Ibas mendorong penerapan konsep you only need one (YONO), yaitu fokus pada satu bidang keahlian yang dikuasai.
Dengan fokus pada satu bidang, Ibas percaya generasi muda dapat menjadi ahli di bidangnya. "Jadi, kalau sudah bisa memecahkan tantangan, kemudian lakukan, lantas tekuni. Mengapa? Karena kalian bisa menjadi ahlinya. Keseriusan tersebut dijawab dengan solusi untuk tantangan tantangan yang ada," jelas Ibas.
Ia menekankan pentingnya pemerintah dan seluruh pihak untuk mendukung potensi anak bangsa. Dukungan ini meliputi penyediaan platform yang menguntungkan, regulasi yang tepat, dan kemudahan akses permodalan bagi usaha kreatif kaum muda. "Jika kita terus berkembang, berinovasi, dan berkarya, jangan pernah takut untuk mencoba dan menciptakan sesuatu yang baru. Jaga identitas bangsa, inklusif menggunakan kearifan lokal dalam cita rasa dan karya. Terus berkolaborasi menjadi solusi untuk negeri," pesan Ibas.
Ekonomi Kreatif: Pilar Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia menunjukkan tren positif yang signifikan, berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan potensi besar ekraf sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Namun, keberhasilan ini juga bergantung pada kemampuan generasi muda untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ada.
Pemerintah memiliki peran krusial dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan ekraf, termasuk penyediaan akses permodalan, pelatihan, dan infrastruktur pendukung. Selain itu, penting juga untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas di sektor ini.
Dengan dukungan yang tepat, ekonomi kreatif berpotensi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan devisa negara, dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Generasi muda, sebagai aktor utama dalam pengembangan ekraf, memiliki peran kunci dalam mewujudkan potensi ini.
Kesimpulannya, pemberdayaan kaum muda melalui ekonomi kreatif merupakan strategi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, Indonesia dapat mewujudkan potensi besar ekonomi kreatifnya di kancah global.