Pemkab Bangkalan Gandeng Ulama Kembangkan Wisata Religi Makam Syaichona Kholil
Pemerintah Kabupaten Bangkalan berkolaborasi dengan Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) untuk mengembangkan potensi wisata religi di Bangkalan, khususnya Makam Syaichona Kholil, guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, resmi menggandeng para ulama dari Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) untuk mengembangkan potensi wisata religi di daerah tersebut. Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan Makam Syaichona Kholil, salah satu destinasi wisata religi terkemuka di Bangkalan yang setiap harinya dikunjungi ribuan peziarah. Langkah ini diambil karena Pemkab Bangkalan menyadari peran penting ulama dalam kehidupan sosial masyarakat dan potensi ekonomi yang signifikan dari pengembangan wisata religi ini.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyatakan bahwa kerja sama dengan Bassra sangat krusial. "Ini harus kami lakukan, karena ulama memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan ini," tegas Bupati Lukman dalam keterangannya di Bangkalan, Selasa. Beliau menekankan pentingnya pengembangan wisata religi yang selaras dengan nilai-nilai budaya, tradisi masyarakat Madura, dan ajaran agama.
Pemkab Bangkalan melihat potensi ekonomi yang besar dari pengembangan wisata religi di Makam Syaichona Kholil. Ribuan peziarah yang datang setiap hari berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui berbagai sektor usaha, seperti perdagangan, perhotelan, dan transportasi. Oleh karena itu, dukungan dan arahan dari para ulama sangat dibutuhkan untuk memastikan pengembangan wisata tersebut berjalan beriringan dengan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal.
Kerja Sama Pemkab Bangkalan dan Bassra: Memaksimalkan Potensi Wisata Religi
Pertemuan awal antara Pemkab Bangkalan dan perwakilan Bassra telah berlangsung beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Bassra menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam pengembangan wisata religi di Bangkalan. Bassra juga memberikan sejumlah masukan penting terkait pengembangan wisata religi ini, salah satunya adalah pemanfaatan potensi lokal secara maksimal.
Bassra menekankan pentingnya memperhatikan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar. Mereka meminta Pemkab Bangkalan untuk memberikan perlindungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta berupaya menanggulangi berbagai bentuk kemaksiatan. Selain itu, Bassra juga berharap agar kebijakan penataan kota tidak sampai merugikan mata pencaharian pedagang kecil.
Bupati Lukman merespon positif masukan dari Bassra. "Semua jenis masukan yang bernilai positif menjadi pertimbangan Pemkab Bangkalan dalam mengembangkan ekonomi dan pembangunan di Bangkalan ini," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Bangkalan untuk melibatkan seluruh stakeholder dalam proses pengembangan wisata religi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Potensi Wisata di Kabupaten Bangkalan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Bangkalan memiliki beragam objek wisata. Dari total 18 objek wisata, terdapat empat objek wisata religi, enam objek wisata budaya, dan delapan objek wisata alam. Pengembangan wisata religi di Makam Syaichona Kholil diharapkan dapat menjadi penggerak utama bagi sektor pariwisata di Bangkalan dan meningkatkan pendapatan daerah.
Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemkab Bangkalan dan Bassra, pengembangan wisata religi di Bangkalan diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial budaya dan keagamaan agar tetap selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal.
Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan wisata religi dengan melibatkan peran serta ulama dan tokoh masyarakat. Dengan demikian, pengembangan wisata religi tidak hanya berdampak positif pada perekonomian, tetapi juga pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Ke depannya, kolaborasi antara Pemkab Bangkalan dan Bassra akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberhasilan pengembangan wisata religi di Bangkalan. Komitmen bersama untuk menciptakan wisata religi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan tersebut. Semoga kerja sama ini dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi wisata religi yang dimiliki.