Pemkab Garut Dorong Ekspor Endog Lewo, Camilan Legendaris Khas Malangbong
Pemerintah Kabupaten Garut gencar memasarkan Endog Lewo, camilan legendaris asal Malangbong, hingga mancanegara, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Apa: Pemerintah Kabupaten Garut gencar mengembangkan pemasaran Endog Lewo. Siapa: Pemkab Garut, pelaku IKM Endog Lewo, dan masyarakat. Di mana: Malangbong, Garut, Jawa Barat, dan beberapa negara tetangga. Kapan: Pengembangan pemasaran terus dilakukan, dengan sejarah produksi sejak tahun 1960-an dan penetapan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) pada Januari 2025. Mengapa: Untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku IKM dan pertumbuhan ekonomi lokal. Bagaimana: Dengan berbagai strategi pemasaran, termasuk memanfaatkan status WBTb.
Endog Lewo, camilan legendaris asal Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini tengah menjadi fokus pengembangan pemasaran oleh Pemerintah Kabupaten Garut. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku industri kecil menengah (IKM) yang memproduksi camilan unik berbahan dasar singkong tersebut. Keberhasilan pemasaran Endog Lewo tidak hanya dirasakan di tingkat lokal, tetapi juga telah menembus pasar di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat, bahkan hingga ke beberapa negara tetangga.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, menyatakan bahwa pemasaran Endog Lewo yang telah berlangsung sejak tahun 1960-an terus menunjukkan perkembangan positif. Hal ini menunjukkan potensi besar camilan ini untuk menjadi produk unggulan Garut di pasar nasional maupun internasional. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Garut dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor IKM.
Strategi Pemasaran Endog Lewo
Salah satu kunci keberhasilan pemasaran Endog Lewo adalah penetapannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Januari 2025. Penetapan ini memberikan nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi produk tersebut. Status WBTb diharapkan dapat meningkatkan daya saing Endog Lewo di pasar yang semakin kompetitif dan memperluas jangkauan pemasaran hingga ke pasar internasional.
Ridwan Effendi menambahkan bahwa Pemkab Garut akan terus berupaya mengembangkan strategi pemasaran Endog Lewo. Strategi tersebut akan mencakup promosi melalui berbagai media, baik online maupun offline, serta kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memperluas distribusi produk. Dengan demikian, diharapkan Endog Lewo dapat semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Selain strategi pemasaran, Pemkab Garut juga memberikan dukungan kepada para pelaku IKM Endog Lewo dalam hal peningkatan kualitas produk dan kapasitas produksi. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk dan memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
Profil Endog Lewo dan Pelaku IKM
Endog Lewo, yang sebelumnya dikenal dengan nama Emplod, memiliki bentuk yang unik menyerupai telur (endog dalam bahasa Sunda), sehingga namanya diubah untuk memudahkan pemasaran. Camilan ini memiliki tiga varian rasa, yaitu asin original, pedas, dan daun jeruk. Asep Andri, salah satu pemilik usaha Endog Lewo, menjelaskan bahwa produksinya mencapai 3 kuintal per hari dengan melibatkan 20 orang pekerja.
Pemasaran Endog Lewo telah menjangkau berbagai daerah, seperti Ciamis, Bandung, dan Garut, dengan Ciamis sebagai pasar terbesar. Harga jual untuk rasa original adalah Rp28.000 per kilogram, sedangkan rasa pedas dan daun jeruk dibanderol Rp30.000 per kilogram. Tingginya permintaan dan jangkauan pemasaran yang luas menunjukkan potensi besar Endog Lewo untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat Garut.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Garut dan para pelaku IKM, Endog Lewo diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi produk unggulan Garut yang dikenal di pasar nasional dan internasional. Keberhasilan ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Garut dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku IKM.
Ke depan, Pemkab Garut berencana untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi Endog Lewo agar mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Selain itu, Pemkab Garut juga akan terus berupaya untuk memperluas jangkauan pemasaran Endog Lewo ke berbagai daerah di Indonesia dan bahkan ke pasar internasional. Dengan demikian, Endog Lewo dapat menjadi salah satu ikon kuliner khas Garut yang membanggakan dan berkontribusi pada perekonomian daerah.