Pemkab Sigi Dukung Peningkatan Pendapatan Petani Kopi
Pemerintah Kabupaten Sigi berkomitmen mendukung pengembangan kopi untuk meningkatkan pendapatan petani melalui bantuan alsintan, bibit, pelatihan, dan pendampingan korporasi, dengan target peningkatan produktivitas dan kualitas kopi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, gencar mendukung pengembangan komoditas kopi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi, Rahmat Iqbal, di Kalukubula, Minggu (26/1).
Salah satu fokus utama Pemkab Sigi adalah penyediaan alat mesin pertanian (alsintan) yang dibutuhkan petani kopi, khususnya untuk pengolahan pascapanen hingga pengemasan. Bantuan alsintan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil panen. Selain itu, Pemkab Sigi juga memberikan bantuan bibit kopi unggul untuk meningkatkan produktivitas.
Rahmat Iqbal juga menekankan pentingnya kolaborasi antara korporasi dan petani kopi. "Untuk peningkatan produksi dan sumber daya manusia di Kabupaten Sigi pada komoditas kopi maka diperlukan kerja sama dari korporasi dengan para petani kopi setempat," ujarnya. Kerja sama ini melibatkan perusahaan seperti Java Kirana dan Pemuda Gampiri yang memberikan pendampingan komprehensif kepada para petani.
Pendampingan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya kopi, pemilihan bibit unggul, perawatan tanaman, hingga pemasaran hasil panen. Pelatihan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi Sigi secara signifikan. Para petani diajarkan tentang teknik budidaya yang baik, mulai dari pemilihan bibit unggul hingga pasca panen.
Pemkab Sigi berencana memperluas program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan ketersediaan bibit kopi. Tujuannya jelas: meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kopi di Sigi. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Saat ini, harga kopi di Sigi terbilang menjanjikan, mencapai Rp57 ribu per kilogram pada tahun 2025 (proyeksi). Wilayah pengembangan kopi meliputi beberapa kecamatan, seperti Lindu, Kulawi, Palolo, dan Dombu Marawola Barat, dengan jenis arabika dan robusta sebagai komoditas unggulan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Sigi optimistis dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi, serta pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani kopi di wilayahnya. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada perekonomian daerah dan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakatnya.