Pemkot Depok Prioritaskan Pelebaran Jalan untuk Atasi Kemacetan
Pemerintah Kota Depok fokus membangun infrastruktur, khususnya pelebaran jalan di beberapa titik untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan berkendara.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, tengah berupaya keras mengatasi permasalahan kemacetan yang semakin parah di beberapa titik di wilayahnya. Sebagai solusinya, Pemkot Depok memprioritaskan pembangunan infrastruktur, khususnya pelebaran jalan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan kelancaran lalu lintas bagi para pengguna jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Citra Indah Yulianty, menjelaskan bahwa pelebaran jalan akan dilakukan di beberapa lokasi strategis. Proyek ini merupakan respon langsung terhadap keluhan warga Depok yang merasakan dampak negatif dari kemacetan yang semakin sering terjadi. Pemkot Depok berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan terintegrasi.
Beberapa lokasi yang menjadi prioritas pelebaran jalan antara lain Jalan Raya Sawangan (dari Jalan Muchtar Raya hingga Jalan Raya Sawangan), Simpang Jalan Keadilan, Simpang Parung Bingung, Simpang Tugu Batu, dan Simpang Abdul Wahab. Selain itu, Simpang Sengon (Pancoran Mas) juga akan ditata ulang untuk meningkatkan efisiensi arus lalu lintas. Pemkot Depok juga berencana menata Jalan Juanda dan membangun Jalan Terusan Juanda yang akan terhubung langsung ke Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI).
Pelebaran Jalan dan Pembangunan Infrastruktur Pendukung
Selain pelebaran jalan yang sudah direncanakan, Pemkot Depok juga akan membangun akses jalan baru. Salah satu proyek ambisius adalah pembangunan jalan tembus dari Terminal Jatijajar ke Jalan Raya Tapos. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di jalan-jalan utama dan memberikan alternatif rute bagi para pengguna jalan.
Saat ini, Pemkot Depok tengah fokus pada penyusunan Detail Engineering Design (DED) untuk beberapa proyek infrastruktur tersebut. DED untuk Jalan Raya Sawangan sedang dalam tahap penyelesaian, sementara DED untuk Jalan Tembus Terminal Jatijajar-Tapos dan Bundaran Grand Depok City (GDC) tengah ditinjau ulang. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Depok untuk memastikan perencanaan yang matang dan terukur sebelum pelaksanaan proyek.
Tidak hanya fokus pada jalan raya, Pemkot Depok juga memperhatikan kenyamanan pejalan kaki. Saat ini sedang disusun DED untuk penataan trotoar di sekitar Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Penataan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi pejalan kaki.
Penyebab Kemacetan dan Solusi Terintegrasi
Citra Indah Yulianty mengungkapkan bahwa kemacetan di Kota Depok disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya adalah terbatasnya infrastruktur jalan, jaringan jalan yang belum memadai, kapasitas jalan dan simpangan yang kurang optimal, serta terbatasnya fasilitas bagi pejalan kaki. Oleh karena itu, Pemkot Depok menerapkan strategi terintegrasi untuk mengatasi masalah ini.
Strategi tersebut mencakup tidak hanya pelebaran jalan, tetapi juga penataan simpang, pembangunan jalan baru, dan peningkatan fasilitas pejalan kaki. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, Pemkot Depok berharap dapat menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan nyaman bagi seluruh warga Depok. "Dengan adanya strategi yang terintegrasi dan penataan titik-titik kemacetan, kami berharap dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan di Kota Depok," ujar Citra.
Pembangunan infrastruktur jalan di Kota Depok merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Pemkot Depok berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi seluruh pengguna jalan di Kota Depok.