Pemulihan Listrik RI Lebih Cepat Dibanding Eropa, Pakar: Patut Diapresiasi!
Pakar kebijakan publik Agus Pambagio memuji kecepatan pemulihan listrik di Indonesia pasca gangguan di Bali dan Bekasi, jauh lebih cepat dibandingkan Eropa.
Gangguan sistem ketenagalistrikan yang terjadi di Bali dan Bekasi beberapa waktu lalu berhasil dipulihkan dengan sangat cepat. Kecepatan pemulihan ini mendapat apresiasi dari pakar kebijakan publik, Agus Pambagio, yang bahkan membandingkannya dengan kondisi di Eropa. Menurut Agus, pemulihan di Indonesia jauh lebih efisien dan efektif dibandingkan negara-negara di Eropa.
Di Bali, pemulihan listrik selesai kurang dari 12 jam, sementara di Bekasi hanya membutuhkan waktu 2,5 jam untuk mencapai pemulihan 100 persen. Sebagai perbandingan, Agus mencontohkan Spanyol yang membutuhkan waktu sekitar 19 jam untuk mengatasi gangguan serupa. Hal ini menunjukkan keunggulan penanganan gangguan kelistrikan di Indonesia.
Kecepatan respon dan penanganan yang dilakukan oleh otoritas terkait di Indonesia patut diapresiasi. Keberhasilan ini tidak terlepas dari manajemen beban listrik yang baik, sehingga aliran listrik dapat kembali pulih secara bertahap dan efisien. Bahkan, fasilitas vital seperti bandara dan rumah sakit di Bali cepat kembali mendapatkan pasokan listrik.
Kecepatan Pemulihan Listrik: Indonesia vs Eropa
Agus Pambagio mengungkapkan kekagumannya terhadap kecepatan pemulihan listrik di Indonesia. "Saya angkat topi untuk penanganan (penanganan listrik di Indonesia) yang jauh lebih cepat dari otoritas di Eropa," katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu. Ia juga menyebutkan bahwa pemulihan di Indonesia lebih cepat daripada yang terjadi di Spanyol dan Portugal.
Menurut Agus, kecepatan pemulihan ini disebabkan oleh penanganan yang efektif, termasuk manajemen beban listrik yang baik. Manajemen beban listrik memungkinkan aliran listrik kembali pulih secara bertahap dan efisien, meminimalkan dampak gangguan terhadap masyarakat.
Agus bahkan mengaku telah menghubungi koleganya di Bali untuk memantau langsung situasi di lapangan. "Sekali lagi, blackout tidak lama. Listrik di fasilitas vital seperti bandara dan rumah sakit cepat pulih. Secara umum, saya mengapresiasi penanganan yang cepat," ungkap Agus.
PLN juga turut memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini. Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan bahwa ratusan personel PLN beserta peralatan lengkap diterjunkan untuk melakukan perbaikan secara bertahap. Meskipun penyebab pasti gangguan masih diselidiki, PLN berkomitmen untuk memulihkan sistem kelistrikan secepat mungkin.
Penanganan Cepat dan Terintegrasi
Peristiwa pemadaman listrik di Bali pada Jumat (2/5) sekitar pukul 16.00 Wita berhasil dipulihkan kurang dari 12 jam. PLN bergerak cepat dengan menerjunkan ratusan personel dan peralatan untuk melakukan perbaikan bertahap. Kurang dari 30 menit pasca kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap.
PLN UID Bali juga melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti pemadaman tersebut. "Penyebabnya masih diselidiki," kata Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali I Wayan Eka Susana. PLN pun menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan yang terdampak pemadaman.
Kecepatan respon dan penanganan yang dilakukan oleh PLN dan otoritas terkait menunjukkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam menghadapi situasi darurat. Hal ini menunjukkan pentingnya manajemen krisis yang efektif dan terintegrasi dalam menjaga stabilitas sistem kelistrikan.
Meskipun penyebab pasti gangguan masih dalam penyelidikan, kecepatan pemulihan listrik di Indonesia patut diapresiasi dan menjadi contoh baik dalam pengelolaan infrastruktur vital.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan PLN dalam memberikan pelayanan listrik yang andal dan berkualitas kepada masyarakat.