Penodongan Imam Tarawih di Samarinda: Pria 48 Tahun Ditahan Polisi
Polisi Samarinda menahan SF (48) yang menodongkan senjata tajam ke imam tarawih di Masjid Baitul Arif, Jalan Damanhuri, saat ibadah berlangsung, Senin (3/3).

Seorang pria berinisial SF (48) diamankan pihak kepolisian Sektor Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur, setelah melakukan aksi penodongan senjata tajam terhadap imam shalat tarawih di Masjid Baitul Arif, Jalan Damanhuri, Kelurahan Sungai Pinang Dalam. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 3 Maret 2025, sekitar pukul 20.00 WITA, saat para jamaah tengah khusyuk menjalankan ibadah shalat tarawih. Aksi SF yang tiba-tiba berteriak dan mengacungkan dua bilah senjata tajam, yaitu parang dan pisau, berhasil digagalkan oleh ibu kandung pelaku dan jamaah lainnya. Kejadian ini termasuk dalam Operasi Pekat Mahakam 2025 yang tengah digencarkan pihak kepolisian.
Kepala Polsek Sungai Pinang, Ajun Komisaris Polisi Aksarudin Adam, menjelaskan kronologi kejadian. SF datang ke masjid dengan membawa dua senjata tajam dan mengacungkan senjata tersebut ke arah imam. Beruntung, ibu SF yang berada di lokasi kejadian segera merangkulnya, mencegah situasi yang lebih membahayakan. Jamaah masjid pun sigap mengamankan SF dan merebut senjata tajam yang dibawanya, sehingga tidak terjadi korban jiwa. Kecepatan reaksi jamaah dan ibu pelaku sangat krusial dalam mencegah terjadinya tragedi yang lebih besar.
Setelah menerima laporan dari warga, pihak kepolisian segera menuju lokasi dan mengamankan SF beserta barang bukti. Dari hasil penyelidikan dan rekaman CCTV, diketahui bahwa SF membawa senjata tajam tanpa izin, yang melanggar Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951. Saat ini, SF ditahan di Kantor Polsek Sungai Pinang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika menemukan hal mencurigakan.
Penangkapan dan Proses Hukum
Polisi berhasil menangkap SF berkat kesigapan warga dan rekaman CCTV yang menjadi bukti kuat atas tindakan SF. "Penangkapan ini merupakan bagian dari Operasi Pekat Mahakam 2025," ungkap AKP Aksarudin Adam. Operasi ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di tempat ibadah dan ruang publik. Bukti-bukti yang dikumpulkan, termasuk rekaman CCTV dan kesaksian para saksi, akan digunakan untuk memperkuat proses hukum terhadap SF.
AKP Aksarudin Adam juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan kejadian mencurigakan di lingkungan sekitar," tegasnya. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus berupaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui operasi-operasi seperti Operasi Pekat Mahakam 2025.
Polisi juga akan terus menyelidiki motif di balik aksi penodongan tersebut. Meskipun berdasarkan informasi dari warga sekitar pelaku diduga dalam keadaan mabuk dan marah-marah karena suara pengeras suara masjid, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan motif sebenarnya.
Imbauan Kepada Masyarakat
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan keamanan di tempat-tempat ibadah. Pihak kepolisian mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan segera melapor kepada pihak berwajib jika menemukan hal-hal yang mencurigakan. Kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Selain itu, peristiwa ini juga menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Keberanian dan kesigapan jamaah masjid dalam mengamankan pelaku patut diapresiasi. Sikap proaktif masyarakat dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sangat dibutuhkan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan kepada pihak berwajib. Langkah cepat dan tepat dari masyarakat dan aparat keamanan sangat penting dalam mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Polisi menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di tempat-tempat ibadah. Operasi Pekat Mahakam 2025 akan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
Video aksi pelaku yang viral di media sosial menjadi bukti nyata dari kejadian tersebut. Hal ini juga menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk selalu waspada dan menjaga keamanan lingkungan sekitar.