Perlindungan Korban Kekerasan: Kementerian PPPA Bergerak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memastikan negara hadir melindungi, mendampingi, dan merehabilitasi korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak, seperti yang disampaikan Menteri PPPA di Balikpapan.

Menteri PPPA tegaskan komitmen negara dalam melindungi korban kekerasan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan komitmen negara dalam melindungi, mendampingi, dan merehabilitasi perempuan dan anak korban kekerasan. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri PPPA, Arifah Fauzi, Minggu (26/1) di Balikpapan, Kalimantan Timur, saat mengunjungi UPTD PPPA Kota Balikpapan.
Fokus pada pendampingan psikologis korban
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Arifah Fauzi menekankan pentingnya pendampingan bagi korban dan keluarga. "Negara melalui Kementerian PPPA hadir untuk memastikan korban kekerasan, baik perempuan maupun anak, beserta keluarganya tidak sendirian," ujarnya. Kunjungan ini khususnya untuk memberikan dukungan kepada korban dan keluarga dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak berusia dua tahun di Balikpapan. Pihak kementerian menyadari beban berat yang ditanggung korban dan keluarga, sehingga prioritas utama adalah pendampingan psikologis untuk memberikan kekuatan dalam menghadapi proses hukum yang berjalan.
Proses hukum dan peran media
Menteri Arifah menjelaskan bahwa fokus pemerintah tidak hanya pada penegakan hukum, tetapi juga pada pemulihan psikologis korban dan keluarga yang terdampak. "Proses hukum memang membutuhkan waktu, dan kami meminta kesabaran semua pihak untuk memastikan keadilan ditegakkan," ungkapnya. Ia juga menambahkan pentingnya pemberitaan media yang berimbang dan suportif dalam upaya penyelesaian kasus ini.
Langkah strategis dan tanggung jawab bersama
Pemerintah, bersama pihak terkait, sedang merumuskan langkah-langkah strategis untuk memberikan solusi terbaik bagi korban dan keluarga. Ini merupakan komitmen negara untuk mendampingi dan memastikan penyelesaian kasus secara adil. Kasus di Balikpapan ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan anak sebagai prioritas bersama pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
Kesimpulan
Perlindungan terhadap korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak, menjadi fokus utama Kementerian PPPA. Pendampingan psikologis dan proses hukum yang adil menjadi prioritas, serta kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan media sangat penting dalam menangani kasus-kasus kekerasan ini.