Pertamina International Shipping Raih Penghargaan Pembiayaan Syariah Internasional
PT Pertamina International Shipping (PIS) meraih penghargaan Indonesia Deal of The Year 2024 di ajang Islamic Finance News (IFN) Awards atas inovasi pembiayaan syariahnya.

Jakarta, 17 Maret 2024 - PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. PIS meraih penghargaan bergengsi kategori Indonesia Deal of The Year 2024 pada ajang Islamic Finance News (IFN) Awards di Kuala Lumpur, Malaysia. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan PIS dalam menerapkan inovasi pembiayaan syariah untuk pertama kalinya di lingkungan Pertamina Group.
Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan PIS dalam memperoleh fasilitas pembiayaan syariah Ijarah Muntahiyah Bi Tamlik (IMBT) senilai 47 juta dolar AS atau sekitar Rp764 miliar dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Pembiayaan ini digunakan untuk mendanai pembelian dua unit kapal tanker jenis medium range, menandai langkah signifikan dalam diversifikasi sumber pendanaan perusahaan.
Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama PIS, Diah Kurniawati, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen PIS dalam mengembangkan solusi pembiayaan inovatif berbasis syariah. Keberhasilan ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan Islam global. "Penghargaan ini merupakan pengakuan internasional atas komitmen PIS dalam mengembangkan solusi pembiayaan inovatif berbasis syariah," ujar Diah dalam keterangan resminya di Jakarta.
Inovasi Pembiayaan Syariah di Industri Maritim
Penerapan skema IMBT dalam transaksi ini merupakan terobosan baru di industri maritim Indonesia. Dengan dukungan BSI, serta didampingi Hadiputranto, Hadinoto & Partners (HHP) sebagai legal counsel PIS dan Soemadipradja & Taher (S&T) sebagai legal counsel BSI, PIS berharap model pembiayaan ini dapat membuka peluang lebih luas bagi industri maritim dalam mengakses pendanaan sesuai prinsip ekonomi Islam.
Proses seleksi penghargaan IFN Deals of the Year yang telah berlangsung sejak 2006 sangat ketat. Penilaian dilakukan oleh panel ahli dari berbagai organisasi independen, sehingga penghargaan ini memiliki prestise tinggi di dunia keuangan syariah. Penghargaan ini diberikan kepada institusi keuangan dan pelaku industri dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Inggris, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Afrika.
Diah menambahkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kinerja PIS yang signifikan pada tahun 2023. Pendapatan perusahaan meningkat menjadi 3,3 miliar dolar AS, dengan pencapaian laba tertinggi sepanjang sejarah PIS, yaitu 330 juta dolar AS. Dengan dukungan Pertamina, PIS juga telah menetapkan target pendapatan sebesar 9 miliar dolar AS dalam 10 tahun ke depan.
Strategi Permodalan dan Pengembangan Bisnis Berkelanjutan
Untuk mencapai target ambisius tersebut, PIS telah merancang rencana strategis yang meliputi optimalisasi struktur permodalan. IMBT menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang akan terus dikembangkan. "Untuk mencapai target tersebut, kami perlu rencana strategis untuk menentukan struktur permodalan yang optimal, IMBT merupakan salah satu bentuk alternatif pembiayaan yang akan terus kami kembangkan," tambah Diah.
Dengan diraihnya penghargaan IFN Awards, PIS semakin memantapkan posisinya sebagai perusahaan pelayaran kelas dunia yang tidak hanya unggul dalam operasional dan layanan, tetapi juga dalam inovasi finansial. Komitmen PIS terhadap bisnis berkelanjutan juga terlihat jelas melalui upaya pengembangan pembiayaan baru untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung pertumbuhan industri maritim nasional dan global. "PIS akan terus menggali potensi di bidang-bidang pembiayaan baru guna memperkuat struktur permodalan untuk serta mendukung pengembangan industri maritim nasional dan global," pungkas Diah.
Keberhasilan PIS ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain di Indonesia untuk lebih berani berinovasi dan memanfaatkan potensi pembiayaan syariah dalam mengembangkan bisnisnya. Hal ini juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penguatan posisi Indonesia sebagai pusat keuangan Islam dunia.