Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan, Tembakan dari Darat Diduga Penyebabnya
Presiden Azerbaijan mengungkapkan penyebab jatuhnya pesawat di Kazakhstan adalah tembakan dari darat.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengungkapkan bahwa pesawat penumpang yang jatuh dekat Kota Aktau, Kazakhstan, diduga mengalami kerusakan akibat tembakan dari darat. Dalam wawancara yang disiarkan di televisi Azerbaijan pada Minggu (29/12), Aliyev menyatakan bahwa penyelidikan awal telah dimulai, meskipun informasi lebih lengkap akan diperoleh setelah analisis kotak hitam pesawat.
Aliyev menjelaskan, "Fakta-fakta menunjukkan bahwa pesawat sipil Azerbaijan mengalami kerusakan dari luar di wilayah Rusia, dekat Kota Grozny, dan hampir kehilangan kendali. Kami juga mengetahui bahwa alat perang elektronik membuat pesawat kami kehilangan kendali.” Pernyataan ini menunjukkan adanya dugaan keterlibatan pihak luar dalam insiden tersebut.
Selain itu, Aliyev menambahkan bahwa ekor pesawat juga mengalami kerusakan parah akibat tembakan dari darat. "Berdasarkan banyaknya lubang di tubuh pesawat, teori bahwa pesawat bertabrakan dengan sekawanan burung telah sepenuhnya dikesampingkan," ujarnya. Ini menandakan bahwa penyebab kecelakaan jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Pernyataan Aliyev dan Tuntutan kepada Rusia
Aliyev menanggapi teori ledakan di dalam pesawat yang diajukan oleh pihak Rusia, yang ia sebut sangat disayangkan dan mengejutkan. Menurutnya, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Moskow berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya. Ia menegaskan, "Tidak bisa ada pembicaraan tentang aksi teror yang disengaja sebagai penyebab kecelakaan." Hal ini menunjukkan bahwa Azerbaijan menginginkan transparansi dalam penyelidikan.
Dalam konteks ini, Aliyev menyampaikan harapan Azerbaijan kepada Rusia. Ia menyatakan, "Kami telah memberi tahu Moskow bahwa Azerbaijan menginginkan permintaan maaf resmi terlebih dahulu. Kedua, Rusia harus mengakui kesalahannya. Ketiga, mereka yang bertanggung jawab harus dihukum dan kompensasi harus dibayar kepada negara Azerbaijan, serta kepada penumpang dan anggota awak yang terluka." Ini merupakan syarat-syarat yang diajukan oleh Azerbaijan untuk menuntut keadilan.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (25/12), ketika pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku menuju Grozny jatuh hanya tiga kilometer dari Aktau, di pantai Laut Kaspia. Pihak berwenang Kazakhstan melaporkan bahwa 38 orang tewas dalam insiden tersebut, sementara 29 orang selamat. Penyidikan terhadap insiden ini masih berlangsung dan hasilnya diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut.
Reaksi Internasional dan Penyelidikan Berlanjut
Pernyataan awal mengenai kecelakaan ini menyebutkan bahwa tabrakan dengan burung mungkin menjadi penyebabnya. Namun, rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan beberapa lubang besar di bagian ekor pesawat, yang memicu spekulasi tentang kemungkinan serangan. Penyelidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta lebih lanjut mengenai insiden tragis ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengadakan percakapan telepon dengan Aliyev mengenai insiden pesawat tersebut. Selama percakapan, Putin menyampaikan belasungkawa dan meminta maaf bahwa insiden itu terjadi di wilayah udara Rusia. Ini menunjukkan bahwa Rusia juga merespons situasi dengan serius, meskipun tuntutan dari Azerbaijan masih perlu dipenuhi.
Seiring dengan berjalannya waktu, diharapkan hasil penyelidikan akan memberikan kejelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat Azerbaijan ini. Dengan banyaknya pertanyaan yang belum terjawab, baik Azerbaijan maupun Rusia perlu bekerja sama untuk menemukan kebenaran di balik kecelakaan ini.