PKB: Partai Berbasis Ilmu Sunnah, Kuatkan Ahlussunnah Wal Jamaah
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menegaskan PKB sebagai partai politik yang berlandaskan ilmu sunnah dan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah, diperkuat melalui kajian kitab Arrisalah.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menutup kajian kitab Arrisalah Jami'atul Maqasid dengan penegasan penting. Beliau menyatakan bahwa PKB merupakan partai politik yang berakar pada ilmu sunnah dan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah. Kajian kitab karya Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy'ari ini menjadi tradisi tahunan PKB selama Ramadhan, dimulai Senin (3/3) oleh Ketua Dewan Syuro DPP PKB, K.H. Ma’ruf Amin.
Di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (25/3), Cak Imin menyampaikan, "PKB ini partai politik berbasis khazanah kultur dan ilmu-ilmu ahlussunnah wal jama'ah, ilmu-ilmu Nahdlatul Ulama yang kaya dengan doktrin, nilai, ajaran, tradisi." Beliau berharap kajian kitab karya K.H. Hasyim Asy'ari dapat lebih sering dilakukan, minimal satu bulan sekali di kantor DPP PKB. Hal ini diharapkan dapat memperkuat spirit perjuangan PKB dalam menggelorakan akidah ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.
Sementara itu, K.H. Yusuf Chudlori, Ketua Bidang Pendidikan dan Pesantren DPP PKB, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kajian rutin tersebut. Ia berharap kajian ini dapat menambah keberkahan dan semangat juang kader PKB. "Dan tentu semoga kita diakui menjadi santri Hadratussyaikh Mbah Hasyim Asy'ari," tambahnya.
Pengkajian Kitab Arrisalah dan Makna Tasawuf
Penutupan kajian kitab Arrisalah Jami'atul Maqasid turut dihadiri oleh Mustasyar Pengurus Besar NU (PBNU), K.H. Said Aqil Siroj. Beliau mengkaji pasal ketujuh kitab tersebut yang membahas tasawuf. Kiai Said memberikan penjabaran yang penting mengenai makna tasawuf. Menurut beliau, "Akhlakul karimah penting, tapi bukan tasawuf. Hormat tamu, hormat tetangga, itu akhlakul karimah, tapi bukan tasawuf. Tasawuf juga bukan ilmu hikmah. Orang dipedang tidak mempan, orang bisa menghilang, orang paham bahasa binatang itu bukan tasawuf," tegasnya.
Kiai Said menjelaskan bahwa tasawuf, menurut para ulama, adalah ilmu menata hati untuk meraih maqom atau posisi dan kondisi yang diridai Allah SWT. Beliau menyebutkan lima jalan sufi dalam kitab Arrisalah: takwa kepada Allah, teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW, berpaling dari makhluk saat dipuji dan dibenci, rida atas setiap nikmat Allah, dan selalu mengembalikan segala sesuatu kepada Allah.
Lebih lanjut, Kiai Said menambahkan, "Maka hakikatnya takwa, dawuh (perintah) Mbah Hasyim, adalah wara', yaitu selektif, istikamah, konsisten, menjaga sunnah serta akhlakul karimah." Penjelasan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tasawuf dan kaitannya dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.
Kajian ini menunjukkan komitmen PKB dalam mendalami ajaran agama Islam sesuai dengan Ahlussunnah Wal Jamaah, sekaligus memperkuat identitas partai sebagai organisasi yang berakar pada nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan di internal partai serta memberikan panduan bagi kader PKB dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.