PLN Manfaatkan Bendungan Pandanduri untuk Tingkatkan Energi Terbarukan di Lombok
PLN NTB manfaatkan Bendungan Pandanduri untuk bangun PLTMH dan tingkatkan bauran energi terbarukan di Lombok, mendukung target Net Zero Emission 2050.

Mataram, 29 April 2024 - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memanfaatkan Bendungan Pandanduri di Kabupaten Lombok Timur untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dalam sistem kelistrikan Pulau Lombok. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia tahun 2060 dan NZE NTB tahun 2050. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Pandanduri merupakan kolaborasi strategis PLN dengan pemerintah daerah dan pengembang energi baru terbarukan (EBT).
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menjelaskan bahwa pembangunan PLTMH Pandanduri berkapasitas 2 x 290 kilowatt (KW) ini telah mencapai 97 persen progres hingga akhir April 2024. Proyek yang dibangun oleh PT Brantas Energi ini dinilai penting untuk memperkuat ketahanan energi dan meningkatkan kontribusi energi bersih di Lombok. "Ini bukan sekadar proyek pembangkitan, tetapi investasi untuk masa depan NTB yang lebih bersih, lebih mandiri, dan lebih berkelanjutan," ujar Sudjarwo.
Dengan tambahan kapasitas 580 KW dari PLTMH Pandanduri, bauran energi terbarukan di Lombok akan meningkat signifikan. Saat ini, sistem kelistrikan Lombok memiliki kapasitas pembangkit EBT sekitar 38 megawatt (MW) atau sekitar 8,02 persen dari total kapasitas sistem. Sumber EBT ini sebagian besar berasal dari Independent Power Producer (IPP) atau pengembang swasta. PLTMH Pandanduri akan memperluas pasokan listrik ramah lingkungan bagi masyarakat sekitar.
PLTMH Pandanduri: Investasi untuk Energi Hijau NTB
PLTMH Pandanduri merupakan bagian penting dari upaya PLN dalam meningkatkan bauran energi terbarukan di NTB. Pembangkit ini memanfaatkan potensi sumber daya air di Bendungan Pandanduri untuk menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen PLN untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Pembangunan PLTMH Pandanduri juga merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara PLN, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Kolaborasi ini sangat penting untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek EBT di NTB. Pemerintah daerah berperan dalam menyediakan lahan, perizinan, dan dukungan lainnya untuk mempercepat proses pembangunan.
Sudjarwo menekankan pentingnya peran semua pihak dalam mencapai target NZE. "Setiap kilowatt energi bersih yang dihasilkan hari ini adalah langkah untuk menuju masa depan yang lebih baik demi generasi mendatang. PLN NTB akan terus hadir di garis depan dalam transisi energi ini," tegasnya. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan energi terbarukan di daerah lain.
Bauran Energi Terbarukan di Lombok: Suatu Gambaran
Saat ini, bauran energi terbarukan di Lombok terdiri dari beberapa sumber, yaitu tenaga surya, tenaga bayu, dan tenaga air. Tenaga surya berkontribusi 17 MW melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tenaga bayu sebesar 21 MW melalui Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Lombok Timur, dan tenaga air yang terus bertambah dengan adanya PLTMH Pandanduri.
PLN juga terus mengoptimalkan co-firing biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai bagian dari transisi energi. Upaya ini menunjukkan komitmen PLN dalam memanfaatkan berbagai sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Dengan adanya PLTMH Pandanduri dan berbagai inisiatif lain, PLN UIW NTB optimistis target bauran energi terbarukan di NTB akan terus meningkat secara progresif. NTB diharapkan dapat menjadi salah satu provinsi percontohan pengembangan energi hijau di Indonesia.
PLN UIW NTB berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi multipihak untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek EBT di berbagai wilayah NTB. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan sektor swasta, tetapi juga pemerintah daerah dalam penyediaan lahan, perizinan, dan dukungan lainnya untuk mempercepat proses pembangunan pembangkit EBT.
Kesimpulan
PLTMH Pandanduri menandai langkah signifikan PLN dalam meningkatkan bauran energi terbarukan di Lombok dan mendukung target NZE. Kolaborasi yang kuat antara PLN, pemerintah daerah, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Keberadaan PLTMH Pandanduri diharapkan dapat menginspirasi pengembangan energi hijau di daerah lain di Indonesia.