PLN Tambah Pasokan Listrik 2.000 MW di 2025: Dorong Kemandirian Energi Nasional
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) targetkan penambahan daya listrik lebih dari 2.000 MW pada 2025 untuk mendukung kemandirian energi nasional dan pertumbuhan ekonomi.

Jakarta, 12 Maret 2024 (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berambisi menambah pasokan listrik lebih dari 2.000 megawatt (MW) pada tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk mencapai kemandirian energi nasional. Penambahan daya ini akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya dalam mendukung berbagai sektor industri yang bergantung pada ketersediaan listrik.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan PLN IP pada tahun 2024. Pada tahun ini, PLN IP telah berhasil menambah daya listrik sebesar 949 MW berkat beroperasinya beberapa pembangkit baru. "Tambahan pasokan energi ini tentunya mendukung pencapaian swasembada energi berkelanjutan di tanah air," ujar Edwin dalam keterangan resminya di Jakarta.
Edwin menekankan pentingnya peran listrik sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Dengan penambahan daya signifikan ini, PLN IP optimis dapat berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia yang lebih pesat dan berkelanjutan. PLN IP saat ini memiliki total daya mampu netto (DMN) pasokan listrik lebih dari 19,5 GW, sebuah angka yang menunjukkan kapasitas besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tambahan Daya Listrik PLN IP di 2024 dan Proyeksi 2025
Penambahan daya listrik sebesar 949 MW pada tahun 2024 berasal dari beberapa sumber. Pembangkit terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 Ambon berkontribusi 60 MW, PLTGU Tambak Lorok Blok 3 menambahkan 779 MW, dan PLTA Jatigede menyumbang 110 MW. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen PLN IP dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Untuk tahun 2025, PLN IP telah menyiapkan beberapa proyek baru yang saat ini dalam tahap sinkronisasi. Proyek ini termasuk PLTU Jawa 9 dan 10 dengan kapasitas 2x1.000 MW, serta BMPP Nusantara 2 Kolaka dengan kapasitas 60 MW. Proyek-proyek ini diyakini akan memberikan tambahan daya yang signifikan dan memperkuat ketahanan energi Indonesia.
PLN IP menyadari bahwa kebutuhan listrik di Indonesia terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan penggunaan peralatan elektronik. Oleh karena itu, PLN IP berkomitmen untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan tersebut secara optimal dan berkelanjutan.
Inovasi dan Komitmen terhadap Energi Baru Terbarukan (EBT)
PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada pembangkit konvensional. Edwin juga menegaskan komitmen perusahaan dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT). PLN IP terus berinovasi untuk mewujudkan kemandirian energi berkelanjutan, salah satunya dengan mengoptimalkan green booster transisi energi melalui pemanfaatan biomassa untuk mengurangi penggunaan batu bara (cofiring).
Program cofiring ini merupakan bagian dari upaya PLN IP dalam menurunkan emisi karbon dari sektor kelistrikan. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Komitmen ini menunjukkan keseriusan PLN IP dalam berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Sebagai bukti nyata komitmen terhadap EBT, PLN IP telah menggagas proyek Hijaunesia dan Hydronesia. Proyek-proyek ini diproyeksikan akan menambah kapasitas listrik berbasis EBT sebesar 2,4 Gigawatt hour (GWh) secara bertahap hingga tahun 2035. Inovasi dan komitmen ini menunjukkan langkah PLN IP dalam membangun masa depan energi Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan penambahan pasokan listrik yang signifikan dan komitmen terhadap EBT, PLN Indonesia Power memainkan peran krusial dalam mendukung kemandirian energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan visi jangka panjang perusahaan dalam membangun sistem kelistrikan yang handal, efisien, dan ramah lingkungan.