PNM: 15,4 Juta Nasabah Mekaar, Bukti Pemberdayaan Perempuan di Indonesia
Program Mekaar PNM telah memberdayakan 15,4 juta perempuan prasejahtera di Indonesia, berkontribusi pada peningkatan ekonomi ultramikro dan menunjukkan tren pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan.

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengumumkan capaian luar biasa dari program Mekaar (Mebina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dengan jumlah nasabah aktif mencapai 15,4 juta orang. Program ini telah sukses memberdayakan perempuan prasejahtera di Indonesia, khususnya di segmen ultramikro yang selama ini dianggap unbankable bahkan unfeasible. Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan keberhasilan ini dalam acara buka puasa bersama media di Jakarta, Selasa (18/3).
Program Mekaar telah menjangkau 6.165 kecamatan di 452 kabupaten/kota dan 36 provinsi di Indonesia, menunjukkan jangkauan yang luas dan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata komitmen PNM dalam memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Indonesia. Arief Mulyadi menekankan bahwa program ini telah berhasil melewati tahapan yang sulit, membantu mereka yang sebelumnya belum pernah menjalankan usaha.
Dengan 15,4 juta nasabah yang tergabung dalam 890.000 kelompok, Mekaar telah menjadi pilar penting dalam pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk membantu nasabah mengembangkan usaha mereka. Keberhasilan PNM dalam menjangkau segmen ultramikro ini menunjukkan model bisnis yang inovatif dan efektif dalam mengatasi tantangan akses keuangan di Indonesia.
Capaian Keuangan PNM: Pertumbuhan Berkelanjutan
PNM dan entitas anak mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp1,49 triliun per 31 Desember 2024. Meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya (Rp1,64 triliun), Arief Mulyadi memastikan bahwa seluruh parameter keuangan menunjukkan tren pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan PNM yang tetap solid dan mampu menghadapi tantangan ekonomi.
Pendapatan dan beban bunga serta syariah bersih PNM meningkat 9,64 persen (yoy) menjadi Rp13,37 triliun. Ekuitas perusahaan juga tumbuh signifikan, mencapai 16,45 persen menjadi Rp10,55 triliun. Dari sisi operasional, PNM dan entitas anak telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp73,93 triliun per akhir 2024, menunjukkan kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan positif ini menunjukkan keberhasilan strategi PNM dalam mengelola risiko dan memanfaatkan peluang pasar. Komitmen PNM dalam memberikan layanan keuangan yang berkualitas dan terjangkau telah membuahkan hasil yang signifikan, menunjukkan keberlanjutan dan pertumbuhan yang stabil.
Ekosistem Pembiayaan dan Pemberdayaan
Ke depan, PNM akan terus memperkuat ekosistem pembiayaan dan pemberdayaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama perempuan prasejahtera. "Harapan kami dengan pemanfaatan ekosistem ini akan memperkuat jaminan bahwa kami tetap sustain dan growth," ungkap Arief Mulyadi. Hal ini menunjukkan komitmen PNM untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Dengan fokus pada pemberdayaan perempuan dan peningkatan akses keuangan, PNM terus berupaya untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Strategi yang terintegrasi antara pembiayaan dan pemberdayaan ini menjadi kunci keberhasilan PNM dalam memberdayakan segmen ultramikro.
PNM berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perempuan di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, PNM optimis dapat terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Program Mekaar telah terbukti mampu mengangkat perekonomian perempuan prasejahtera dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan akses pembiayaan dan pemberdayaan yang tepat, perempuan mampu menjadi penggerak utama perekonomian.