Polda DIY Luncurkan Trisandi: Sistem Canggih Mitigasi Disrupsi Informasi untuk Jaga Stabilitas Kamtibmas
Polda DIY meluncurkan sistem canggih bernama Trisandi untuk mitigasi disrupsi informasi, menjamin stabilitas Kamtibmas di tengah derasnya arus media sosial. Apa itu Trisandi?

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) secara resmi meluncurkan sebuah inovasi digital bernama "Trisandi" pada Selasa lalu. Sistem ini merupakan akronim dari Telusur Informasi dan Sentimen Media, dirancang untuk menghadapi tantangan komunikasi publik di era disrupsi informasi.
Peluncuran ini dilakukan dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Humas Polda DIY Tahun Anggaran 2025 di Yogyakarta. Kapolda DIY, Irjen Pol. Anggoro Sukartono, menegaskan komitmen penguatan fungsi kehumasan sebagai garda terdepan.
Trisandi diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas narasi di ruang digital. Tujuannya adalah untuk memitigasi dampak negatif informasi viral yang dapat memengaruhi kondisi sosial ekonomi dan Kamtibmas.
Pentingnya Kehumasan Proaktif di Era Digital
Kapolda Anggoro menekankan bahwa humas tidak boleh hanya reaktif, melainkan harus tampil proaktif, adaptif, dan mampu menjadi penjernih informasi. Hal ini penting di tengah derasnya arus media sosial yang kerap kali melampaui fakta di lapangan.
Informasi publik yang disampaikan melalui media sosial dapat sangat berpengaruh terhadap kondisi stabilitas sosial ekonomi hingga Kamtibmas. Di Yogyakarta, pemberitaan negatif yang viral dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk berkunjung ke wilayah ini.
Humas juga memiliki peran krusial dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi dan keamanan daerah. Ini sangat relevan bagi Yogyakarta yang sangat bergantung pada sektor pariwisata dan pendidikan sebagai penopang ekonomi.
Fungsi dan Manfaat Trisandi
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol. Ihsan menambahkan bahwa Trisandi dirancang sebagai bentuk inovasi digital. Sistem ini bertujuan mendukung fungsi kehumasan yang lebih adaptif dan berbasis data.
Trisandi memungkinkan tim humas menganalisis dinamika isu secara "real-time". Kemampuan ini sangat krusial untuk respons cepat dan akurat terhadap perkembangan informasi di ruang publik.
Data yang dihasilkan dari Trisandi akan menjadi dasar penting dalam memberikan rekomendasi strategis kepada pimpinan. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai bentuk mitigasi komunikasi publik yang efektif dan terukur.
Peran Humas dan Brand Ambassador Polri
Dalam Rakernis tersebut, Nur Istibsaroh, Kepala Perum LKBN ANTARA Biro DIY, turut hadir sebagai narasumber. Ia memberikan apresiasi kepada Polri, khususnya Humas Polda DIY, atas inisiatif inklusif seperti menghadirkan penerjemah bahasa isyarat dalam konferensi pers.
Hal ini merupakan wujud nyata bahwa Polri adalah institusi yang inklusif, memberikan hak yang sama bagi penyandang disabilitas dalam mendapatkan informasi. Langkah ini menunjukkan komitmen Polri terhadap kesetaraan akses informasi.
Nur Istibsaroh juga mengingatkan bahwa seluruh personel Polri merupakan "brand ambassador" yang harus senantiasa menjaga citra instansi. Setiap tindakan dan pernyataan personel dapat memengaruhi persepsi publik.
Menurutnya, sudah seharusnya humas Polda DIY tidak sekadar menyebarluaskan berita atau informasi. Mereka juga harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman, serta mendidik masyarakat dengan memberikan imbauan yang relevan.