Polda Kaltara Jaga Disiplin Personel Lewat Gaktibplin, Beberapa Anggota Terima Teguran
Bidang Propam Polda Kaltara menggelar Gaktibplin untuk memastikan personel mematuhi standar operasional dan kode etik, beberapa anggota mendapat teguran ringan terkait kelengkapan administrasi.

Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kalimantan Utara (Kaltara) melaksanakan kegiatan Penegakan, Ketertiban, dan Disiplin (Gaktibplin) kepada seluruh personelnya di Tanjung Selor pada Selasa, 15 April 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan seluruh personel Polri di wilayah Polda Kaltara mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dan kode etik profesi. Gaktibplin ini dipimpin langsung oleh Plt. Kasubbid Provost Bid Propam Polda Kaltara, Kompol Bayu Septianto, dan melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap berbagai aspek kepatuhan anggota.
Menurut Kompol Bayu Septianto, "Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh Personel Polri, khususnya yang berada di wilayah Polda Kaltara mematuhi standar operasional dan kode etik yang berlaku di lingkungan Polri." Pemeriksaan Gaktibplin ini mencakup berbagai aspek, mulai dari sikap tampang hingga kelengkapan administrasi pribadi. Hal ini menunjukkan komitmen Polda Kaltara dalam menjaga disiplin dan profesionalisme di lingkungan kepolisian.
Kegiatan Gaktibplin ini merupakan upaya Polda Kaltara untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Dengan menegakkan disiplin dan kode etik, diharapkan citra Polri dapat terus meningkat dan terjaga. Komitmen ini sejalan dengan upaya Polri untuk terus meningkatkan profesionalisme dan integritas seluruh anggotanya di seluruh Indonesia.
Pemeriksaan Gaktibplin: Sikap Tampang hingga Kelengkapan Administrasi
Pelaksanaan Gaktibplin di Polda Kaltara meliputi pemeriksaan sikap tampang dan kelengkapan administrasi pribadi personel. Berbagai dokumen penting diperiksa, termasuk Kartu Tanda Anggota (KTA), Surat Izin Mengemudi (SIM), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Pemeriksaan yang menyeluruh ini bertujuan untuk memastikan setiap personel mematuhi aturan dan standar yang telah ditetapkan.
Kompol Bayu Septianto menambahkan, "Kegiatan Gaktibplin ini bukan hanya untuk memeriksa kelengkapan administrasi dan sikap tampang tetapi juga sebagai wadah pengawasan perilaku personel koruptif, arogansi dan hedonisme." Hal ini menunjukkan bahwa Gaktibplin tidak hanya fokus pada aspek administrasi, tetapi juga pada perilaku dan etika personel dalam menjalankan tugasnya.
Meskipun pemeriksaan Gaktibplin dilakukan secara menyeluruh, tidak ditemukan pelanggaran yang signifikan. Namun, beberapa personel menerima teguran ringan karena kekurangan kelengkapan administrasi pribadi saat bertugas. Teguran ini merupakan bagian dari proses pembinaan untuk meningkatkan kedisiplinan personel ke depannya.
Tindakan Disiplin dan Pentingnya Kedisiplinan
Sebagai bentuk tindakan disiplin, personel yang tidak memiliki kelengkapan pribadi yang lengkap saat bertugas diberikan hukuman fisik berupa push up. Hal ini menunjukkan bahwa Polda Kaltara serius dalam menegakkan kedisiplinan di lingkungan internal. Hukuman tersebut bertujuan sebagai pembelajaran dan peringatan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pentingnya disiplin dalam institusi kepolisian sangat ditekankan dalam kegiatan Gaktibplin ini. Disiplin merupakan kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Dengan menegakkan disiplin, Polri dapat menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik dan menegakkan hukum secara profesional dan bertanggung jawab.
Kegiatan Gaktibplin di Polda Kaltara ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi satuan kepolisian lainnya di Indonesia. Dengan rutin melaksanakan Gaktibplin, diharapkan dapat mencegah terjadinya pelanggaran dan meningkatkan profesionalisme serta integritas personel Polri dalam menjalankan tugasnya. Kepercayaan masyarakat merupakan aset berharga yang harus dijaga dan ditingkatkan.
Dari kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa Polda Kaltara berkomitmen untuk menjaga disiplin dan profesionalisme anggotanya. Meskipun tidak ditemukan pelanggaran berat, teguran ringan yang diberikan menunjukkan upaya pembinaan yang berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dapat terus terjaga dan meningkat.