Polda Sumbar Antisipasi Karhutla: Terungkap, Aplikasi 'Lancang Kuning' Jadi Kunci Pemantauan Titik Api
Polda Sumbar serius antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya. Dengan strategi proaktif dan pemanfaatan teknologi, bagaimana mereka memastikan kesiapsiagaan penuh?

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) menunjukkan komitmen serius dalam mengantisipasi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya. Langkah proaktif ini diambil untuk mencegah dampak buruk yang bisa ditimbulkan oleh Karhutla, mengingat ancaman bencana ini kerap terjadi di berbagai daerah.
Untuk mewujudkan kesiapsiagaan tersebut, Polda Sumbar telah membentuk satuan tugas (satgas) tanggap darurat Karhutla. Satgas ini bertugas memantau dan menindaklanjuti setiap aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, serta melakukan penanganan cepat jika ditemukan titik api.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang komprehensif, melibatkan pemanfaatan teknologi dan koordinasi erat dengan berbagai pihak terkait. Tujuannya adalah memastikan respons yang cepat dan efektif demi menjaga kelestarian lingkungan serta keselamatan masyarakat di Sumatra Barat.
Strategi Proaktif dan Pembentukan Satgas Karhutla
Polda Sumbar telah mengambil langkah konkret dengan membentuk satuan tugas khusus untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan. Satgas tanggap darurat ini mengedepankan fungsi dan tugas personel dari Satuan Brimob serta Direktorat Samaptha Polda Sumbar, yang dikenal memiliki kemampuan respons cepat dan penanganan lapangan.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati, Polda Sumbar akan proaktif dalam memantau setiap aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Kesiapsiagaan ini diharapkan mampu mengantisipasi peristiwa Karhutla sedini mungkin, sehingga dampak yang lebih luas dapat dicegah.
Kepala Biro Operasi Polda Sumbar, Kombes Pol Muhammad Erwin, menambahkan bahwa satgas ini telah menunjukkan efektivitasnya. Beberapa waktu lalu, tim tersebut berhasil melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah hukum Polres 50 Kota, Sumatra Barat, menunjukkan kesiapan operasional mereka.
Pemanfaatan Teknologi dan Koordinasi Cepat
Dalam upaya memantau dan menindaklanjuti potensi Karhutla, Polda Sumbar memanfaatkan teknologi modern. Pihaknya secara rutin memantau titik api melalui aplikasi bernama Lancang Kuning, sebuah sistem yang memungkinkan deteksi dini dan pemantauan situasi terkini.
Kombes Pol Muhammad Erwin menjelaskan mekanisme kerjanya. "Apabila ditemukan adanya titik api di Sumbar, maka langsung kami konfirmasi ke Bagian Operasional (Bag Ops) Polres setempat," ujarnya. Setelah konfirmasi, penanganan langsung diberikan untuk mencegah dampak yang lebih luas.
Sistem pemantauan ini memastikan bahwa setiap laporan mengenai titik api dapat diverifikasi dengan cepat dan ditindaklanjuti. Respons cepat ini krusial untuk memadamkan api sebelum meluas menjadi kebakaran besar yang sulit dikendalikan, sehingga upaya mitigasi Karhutla menjadi lebih efektif.
Kesiapsiagaan dan Kolaborasi Lintas Instansi
Kesiapsiagaan personel Polda Sumbar terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan, termasuk partisipasi dalam rapat koordinasi tingkat nasional. Pada Senin (28/7), perwakilan Polda Sumbar mengikuti kegiatan monitoring situasi terkini terkait Karhutla secara virtual.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni dan Kepala BNPB Letjen Dr. Suharyanto melalui video conference (vicon). Rapat daring ini berlangsung di kantor Gubernur Sumbar dan dipimpin oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin, didampingi Sekda Provinsi Sumbar Arry Yuswandi.
Selain itu, hadir pula Kabiroops Polda Sumbar Kombes Pol Muhammad Erwin, Kabid Humas Kombes Pol Susmelawati Rosya, serta perwakilan dari instansi terkait lainnya. Kolaborasi lintas instansi ini menunjukkan komitmen bersama dalam penanganan Karhutla, yang memerlukan sinergi dari berbagai pihak untuk hasil yang optimal.