Polisi Ungkap Rapat Konsolidasi Aksi Rusuh Hari Buruh Semarang di Kampus
Kapolrestabes Semarang ungkap adanya rapat konsolidasi kelompok perusuh beratribut hitam sehari sebelum aksi Hari Buruh di Semarang, enam tersangka telah ditetapkan.

Polisi mengungkap adanya rapat konsolidasi yang diduga dilakukan oleh para perusuh aksi Hari Buruh di Semarang. Rapat tersebut digelar sehari sebelum aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Kamis, 1 Mei 2025. Hal ini diungkapkan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi, pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Kapolrestabes Semarang menjelaskan bahwa rapat konsolidasi tersebut diduga digelar pada Rabu, 30 April 2025, di ruang salah satu kampus di Kota Semarang. Dari hasil penyidikan, polisi telah menetapkan enam orang tersangka terkait kericuhan yang terjadi. Dua dari enam tersangka tersebut diketahui turut hadir dalam rapat konsolidasi tersebut. Mereka diduga telah merencanakan aksi lanjutan setelah demonstrasi buruh utama selesai, dengan menggunakan atribut berwarna hitam.
Aksi kelompok yang menggunakan atribut hitam ini diduga sejak awal telah direncanakan untuk menimbulkan kericuhan dan melakukan perlawanan terhadap petugas kepolisian. Penyelidikan lebih lanjut juga menemukan adanya grup WhatsApp yang diduga digunakan sebagai sarana komunikasi kelompok yang disebut sebagai 'Anarko', yang beranggotakan 18 orang. Polisi saat ini masih mendalami peran para anggota grup tersebut dan menyelidiki kemungkinan adanya pihak-pihak lain di luar kelompok yang terlibat dalam perencanaan dan penggerakan aksi tersebut. "Sedang kami kejar, dugaannya pihak di luar kelompok ini," ujar Kapolrestabes Semarang.
Rapat Konsolidasi dan Grup WhatsApp 'Anarko'
Polisi menemukan bukti adanya kesamaan antara kelompok Anarko yang diamankan di Semarang dengan kelompok serupa yang terlibat dalam aksi buruh di daerah lain. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan jaringan atau koordinasi antar kelompok tersebut. Grup WhatsApp 'Anarko' yang ditemukan polisi menjadi fokus penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut jaringan dan perencanaan aksi tersebut.
Dari keterangan Kapolrestabes Semarang, dua tersangka yang terlibat dalam rapat konsolidasi kampus diduga berperan penting dalam merencanakan dan melaksanakan aksi lanjutan setelah demonstrasi utama buruh. Mereka diduga menyepakati penggunaan atribut hitam sebagai ciri khas kelompok mereka. Hal ini menunjukkan adanya perencanaan yang matang dan terstruktur di balik kericuhan yang terjadi.
Penyelidikan terhadap grup WhatsApp 'Anarko' dan para anggotanya masih terus dilakukan. Polisi berupaya untuk mengungkap seluruh jaringan dan pihak-pihak yang terlibat dalam aksi tersebut, termasuk kemungkinan adanya dalang atau aktor intelektual di balik kericuhan Hari Buruh di Semarang.
Kronologi Kericuhan Aksi Hari Buruh
Kericuhan terjadi pada Kamis, 1 Mei 2025, di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Awalnya, aksi demonstrasi buruh berlangsung tertib. Namun, situasi berubah setelah munculnya sekelompok massa berpakaian hitam yang diduga melakukan provokasi. Kelompok ini kemudian bergabung dengan massa aksi utama. Kericuhan pecah setelah demonstrasi buruh seharusnya selesai dan massa akan membubarkan diri.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan antisipasi terhadap potensi provokasi dan gangguan keamanan dalam aksi demonstrasi. Polisi menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku. Penyelidikan akan difokuskan untuk mengungkap seluruh jaringan dan motif di balik aksi tersebut.
Dengan adanya temuan baru terkait rapat konsolidasi di kampus, polisi berharap dapat mengungkap lebih banyak fakta dan informasi terkait perencanaan dan pelaksanaan aksi rusuh tersebut. Proses penyelidikan masih berlangsung dan polisi akan terus bekerja untuk memastikan keadilan ditegakkan.
Kesimpulannya, pengungkapan rapat konsolidasi di kampus menjadi bukti adanya perencanaan yang matang dari aksi rusuh Hari Buruh di Semarang. Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku.