Polri Kejar Fredy Pratama, Gembong Narkoba Internasional di Thailand
Bareskrim Polri menyatakan gembong narkoba internasional, Fredy Pratama, masih bersembunyi di Thailand dan terus diburu melalui penelusuran TPPU serta pengembangan jaringan.
![Polri Kejar Fredy Pratama, Gembong Narkoba Internasional di Thailand](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191554.237-polri-kejar-fredy-pratama-gembong-narkoba-internasional-di-thailand-1.jpg)
Jakarta, 11 Februari 2025 - Kabar terbaru mengejutkan datang dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri. Brigjen Pol Mukti Juharsa, Direktur Dittipidnarkoba, mengonfirmasi bahwa Fredy Pratama, gembong narkoba internasional yang selama ini menjadi target buruan, masih berada di Thailand. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Brigjen Mukti saat ditemui awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa lalu.
Perburuan Gembong Narkoba Internasional
"Fredy masih di Thailand. Kami belum bisa jangkau dia," ungkap Brigjen Mukti. Pernyataan ini menegaskan betapa licinnya Fredy Pratama, yang bahkan disebut sulit dijangkau, bahkan oleh otoritas Thailand sendiri. Lebih lanjut, Brigjen Mukti menjelaskan bahwa Fredy menggunakan metode komunikasi canggih dan berganti nama untuk mengaburkan identitasnya. "Sekarang (cara, red.) percakapannya semakin canggih," tambahnya.
Meskipun demikian, Bareskrim Polri tidak menyerah. Upaya penangkapan Fredy Pratama terus dilakukan. Salah satu strategi yang dijalankan adalah menelusuri jejak tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang diduga dilakukan oleh Fredy dan jaringan internasionalnya. Hal ini dilakukan karena menangkap Fredy secara langsung terbukti sulit.
"Fredy ini masih sindikasi membuat hubungan kuat di Indonesia. Kita masih membuka data TPPU. Dengan data TPPU semua bisa terungkap. Kalau ditangkap, orang tidak akan mengaku. Akan tetapi, kalau dibuka rekeningnya, ini pasti akan TPPU. Pasti nantinya ujungnya ke Fredy Pratama," jelas Brigjen Mukti. Strategi ini diharapkan dapat membongkar seluruh jaringan dan aset Fredy Pratama.
Serangkaian Penangkapan Terkait Jaringan Fredy
Dalam beberapa waktu terakhir, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri telah berhasil mengungkap beberapa kasus yang diduga kuat terkait dengan jaringan Fredy Pratama. Pada 7 dan 8 Februari 2025, empat warga Aceh berinisial I, F, E, dan M, berhasil ditangkap karena membawa 135 kilogram sabu. Barang bukti tersebut diduga kuat berasal dari jaringan Fredy Pratama yang beroperasi dari Thailand.
"Kita dapat laporan kalau ada barang masuk dari Thailand. Ini mungkin asli barangnya Fredy Pratama," ujar Brigjen Mukti. Selain itu, pada 14 Januari 2025, empat warga negara asing (WNA) Malaysia berinisial M, L, G, dan O juga ditangkap karena menyelundupkan 15 kilogram sabu. Keempat WNA ini juga diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Fredy Pratama.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya
Penangkapan para tersangka ini menunjukkan betapa luas dan terorganisirnya jaringan Fredy Pratama. Namun, keberhasilan ini juga menunjukkan komitmen Polri dalam memberantas jaringan narkoba internasional. Tantangan ke depan adalah bagaimana menangkap Fredy Pratama sendiri dan membongkar seluruh jaringan internasionalnya secara menyeluruh. Penelusuran TPPU dan kerja sama internasional menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Polri menegaskan komitmennya untuk terus memburu Fredy Pratama sampai berhasil ditangkap dan diadili. Upaya pemberantasan narkoba internasional ini membutuhkan kerja sama yang erat antar lembaga penegak hukum baik di dalam negeri maupun internasional. Kasus ini menjadi bukti nyata betapa kompleksnya peredaran narkoba internasional dan betapa pentingnya kerjasama global untuk mengatasinya.