Prabowo Ingatkan Komandan TNI: Pemimpin Sejati Selalu di Garis Depan dan Teladani Prajurit
Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya Prabowo Ingatkan Komandan TNI untuk memimpin dari depan di daerah kritis, memotivasi prajurit, dan meresmikan struktur baru TNI.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan amanat penting kepada jajaran pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia menekankan agar para komandan, mulai dari Panglima TNI hingga komandan batalyon, senantiasa menjadi teladan dan memimpin dari garis depan. Pesan ini disampaikan dalam sebuah upacara gelar pasukan yang signifikan.
Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer tersebut berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu, 10 Agustus. Dalam kesempatan ini, Prabowo mengingatkan bahwa pemimpin sejati tidak pernah berlindung di balik pasukannya. Hal ini menjadi pedoman utama bagi para komandan yang baru dilantik.
Amanat Presiden Prabowo ditujukan kepada para pemimpin satuan baru TNI yang hadir. Ia menekankan pentingnya berada di tempat yang paling berbahaya dan kritis, memimpin di tengah-tengah pasukan. Hal ini untuk memastikan kepemimpinan yang kuat, efektif, dan inspiratif di setiap lini militer.
Kepemimpinan di Garis Depan: Teladan dan Keberanian
Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan bahwa seorang pemimpin harus selalu berada di depan pasukannya. Ia menekankan bahwa tidak ada pemimpin yang memimpin dari belakang atau mencari perlindungan. Menurutnya, pemimpin adalah prajurit yang paling baik dan berani, siap menghadapi segala risiko demi pasukannya.
Pesan ini disampaikan secara langsung kepada para pimpinan satuan baru TNI yang dilantik dan dikukuhkan. Mereka diharapkan menjadi contoh nyata bagi seluruh prajurit yang dipimpinnya. Keberanian, integritas, dan keteladanan menjadi kunci utama dalam menjalankan peran kepemimpinan militer yang efektif.
Prabowo juga mengingatkan bahwa para komandan adalah individu-individu pilihan. Mereka dipercaya untuk memimpin dan membimbing ribuan prajurit yang mengabdi kepada negara. Tanggung jawab besar ini harus diemban dengan penuh dedikasi dan komitmen tinggi, sesuai dengan nilai-nilai keprajuritan.
Membina Prajurit dan Penguatan Struktur Organisasi TNI
Selain penekanan pada kepemimpinan di garis depan, Presiden Prabowo juga menitipkan pesan penting terkait pembinaan prajurit. Ia meminta para komandan untuk membina anak buahnya sebaik-baiknya, bahkan menganggap mereka bagaikan anak kandung sendiri. Hal ini menunjukkan perhatian mendalam terhadap kesejahteraan dan pengembangan prajurit.
Latihan yang keras namun tanpa kekejaman ditekankan oleh Prabowo sebagai metode pembinaan yang efektif. Ia juga mengingatkan bahwa TNI adalah tentara rakyat, yang lahir dan mengabdi untuk rakyat. Mereka membela rakyat dan siap mengorbankan jiwa raga demi kedaulatan bangsa dan negara.
Dalam upacara yang sama, Presiden Prabowo juga meresmikan sejumlah organisasi baru di tiga matra TNI. Ini termasuk enam Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, dan lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat. Peresmian ini menandai penguatan signifikan struktur pertahanan negara.
Beberapa pejabat tinggi TNI turut dilantik dan dikukuhkan dalam kesempatan ini, termasuk Wakil Panglima Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi, dan Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi. Pelantikan ini disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf dari ketiga angkatan.