Prabowo Ingatkan Prajurit Muda TNI untuk Hargai Sejarah Kemerdekaan, Ada Jabatan Baru Setelah 25 Tahun
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan penting kepada prajurit muda TNI agar tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa. Simak detail pesan dan pelantikan jabatan baru yang menjadi sorotan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyerukan kepada seluruh prajurit muda Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk senantiasa mengenang dan menghargai sejarah panjang perjuangan bangsa. Pesan ini disampaikan dengan tegas, mengingatkan generasi penerus akan beratnya upaya meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi fondasi penting bagi semangat patriotisme dan dedikasi mereka dalam menjaga kedaulatan negara.
Seruan ini disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam sebuah upacara penting yang menandai perluasan struktur organisasi TNI. Acara tersebut berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD, yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kehadiran Presiden dalam upacara ini menunjukkan komitmen tinggi pemerintah terhadap penguatan sektor pertahanan nasional.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo secara khusus menyoroti pentingnya memahami bagaimana para leluhur dan pendahulu bangsa menghadapi penindasan serta perlakuan tidak manusiawi dari penjajah. Beliau menekankan bahwa sejarah kelam tersebut harus menjadi pelajaran berharga agar generasi muda TNI tidak pernah melupakan akar perjuangan bangsanya. Pesan Prabowo kepada prajurit muda ini diharapkan dapat memupuk rasa cinta tanah air yang lebih dalam.
Pentingnya Memahami Sejarah Bangsa
Presiden Prabowo Subianto dengan lugas mengingatkan prajurit muda yang berdiri di hadapannya untuk tidak pernah melupakan sejarah bangsanya. Beliau menyoroti bagaimana nenek moyang, kakek-nenek, dan orang tua bangsa ini pernah mengalami penindasan serta diperlakukan lebih buruk dari binatang oleh kekuatan kolonial. Pemahaman akan penderitaan masa lalu ini krusial untuk menghargai nilai kemerdekaan yang telah direbut dengan susah payah.
Lebih lanjut, Presiden juga menyinggung peristiwa di mana kekayaan alam Indonesia pernah dicuri dan saudara sebangsa diadu domba. Pengingat ini berfungsi sebagai pelajaran bahwa ancaman terhadap kedaulatan dan persatuan bisa datang dari berbagai bentuk, baik dari luar maupun dari dalam. Oleh karena itu, kesadaran sejarah menjadi tameng penting bagi para prajurit dalam menjalankan tugasnya.
Pesan Prabowo kepada prajurit muda ini tidak hanya sekadar retorika, melainkan sebuah penekanan bahwa sejarah adalah guru terbaik. Dengan memahami akar masalah dan perjuangan di masa lalu, prajurit muda dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Ini juga memperkuat identitas nasional dan komitmen mereka terhadap Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
Kekuatan Pertahanan untuk Kedaulatan
Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang damai dan ramah, Presiden Prabowo menegaskan bahwa negara ini harus tetap memperkuat pertahanannya dengan militer yang tangguh. Kekuatan militer yang kapabel sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas nasional, keutuhan wilayah, dan melindungi sumber daya alam yang melimpah. Pesan Prabowo kepada prajurit muda ini menggarisbawahi pentingnya kesiapan tempur.
Beliau juga menekankan bahwa tidak ada satu pun bangsa yang dapat mencapai atau mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya tanpa dukungan kekuatan pertahanan yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam sektor militer bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan demi kelangsungan hidup bangsa. Kedaulatan adalah harga mati yang harus dijaga oleh para prajurit.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo turut memuji semangat, disiplin, dan kesediaan para prajurit muda untuk mengabdi dan berkorban demi bangsa. Beliau menyatakan bahwa menjadi seorang prajurit adalah sebuah kehormatan, namun kehormatan itu datang bersamaan dengan panggilan tugas dan pengorbanan. Kebanggaan atas kesediaan mereka berkorban menjadi motivasi bagi seluruh jajaran TNI.
Perluasan Struktur dan Jabatan Baru TNI
Dalam upacara bersejarah tersebut, Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI. Pelantikan ini menjadi sorotan karena merupakan kali pertama jabatan tersebut diisi kembali setelah 25 tahun vakum. Pengaktifan kembali jabatan ini menunjukkan adanya restrukturisasi penting dalam tubuh TNI untuk meningkatkan efisiensi komando dan kontrol.
Selain pelantikan Wakil Panglima TNI, Presiden juga meresmikan sejumlah unit militer baru yang akan memperkuat struktur pertahanan di berbagai wilayah Indonesia. Peresmian ini merupakan bagian dari upaya modernisasi dan peningkatan kapasitas TNI dalam menghadapi ancaman kontemporer.
- Enam Komando Daerah Militer (Kodam) TNI-AD baru
- Empat belas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) TNI-AL baru
- Tiga Komando Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU baru
Perluasan struktur ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan operasional dan responsivitas TNI di seluruh penjuru nusantara. Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap sudut wilayah Indonesia terlindungi dengan baik.