Prabowo Kirim Utusan ke Pemakaman Paus Fransiskus
Presiden Prabowo Subianto akan mengirimkan utusan ke pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2024 mendatang, karena beliau berhalangan hadir.

Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tidak dapat menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, pada 26 April 2024. Oleh karena itu, beliau akan mengirimkan seorang utusan untuk mewakili Indonesia dalam upacara pemakaman tersebut. Keputusan ini disampaikan oleh Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, pada hari Rabu.
"Karena beberapa alasan, Presiden kemungkinan besar tidak dapat menghadiri pemakaman Paus secara langsung. Beliau berencana untuk mengirim seorang utusan," ujar Hadi kepada para wartawan. Saat ini, pihak kepresidenan masih melakukan koordinasi untuk menentukan siapa utusan yang akan dikirim dan memastikan keberangkatannya ke Roma.
Rencana pengiriman utusan ini telah dikonfirmasi oleh pihak Istana Kepresidenan. Meskipun Presiden Prabowo Subianto tidak dapat hadir secara langsung, kehadiran utusan Indonesia diharapkan dapat menyampaikan belasungkawa dan penghormatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia atas kepergian Paus Fransiskus.
Kandidat Utusan Presiden
Menteri Luar Negeri, Sugiono, telah mengemukakan beberapa kandidat potensial untuk menjadi utusan Presiden. Di antara nama-nama yang dipertimbangkan adalah Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo; Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2024; dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, yang memimpin komite untuk kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024.
Pemilihan utusan ini tentunya mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk hubungan diplomatik Indonesia dengan Vatikan, serta pengalaman dan reputasi kandidat dalam kancah internasional. Keputusan final mengenai siapa yang akan menjadi utusan Presiden akan diumumkan segera.
Proses seleksi utusan ini diharapkan dapat selesai sebelum keberangkatan ke Roma. Hal ini penting untuk memastikan persiapan yang matang dan representasi Indonesia yang terhormat dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus.
Upacara Pemakaman Paus Fransiskus
Misa pemakaman Paus Fransiskus akan diadakan pada hari Sabtu, 26 April 2024, pukul 10:00 waktu setempat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma. Upacara pemakaman akan dipimpin oleh Dekan Kolegium Kardinal Tahta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re.
Upacara tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh para kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia. Setelah misa, prosesi Ekaristi akan diakhiri dengan Ultima commendatio dan Valedictio, menandai dimulainya Novemdiales, atau sembilan hari berkabung dan misa untuk peristirahatan Paus Fransiskus.
Jenazah Paus Fransiskus akan dibawa dari Basilika Santo Petrus ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, untuk dimakamkan sesuai wasiatnya.
Sejumlah pemimpin dunia telah mengkonfirmasi kehadiran mereka di pemakaman Paus Fransiskus, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden dan Kanselir Jerman Frank Walter Steinmeier dan Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Argentina Javier Gerardo Milei, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun di kediamannya pukul 07.35 waktu Vatikan pada Senin Paskah.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan duka cita bagi umat Katolik di seluruh dunia. Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, tetap menghormati dan menyampaikan belasungkawa atas kepergian pemimpin spiritual tersebut.