Jokowi Dipertimbangkan Jadi Utusan Khusus Pemakaman Paus Fransiskus
Presiden Jokowi menjadi salah satu kandidat utusan khusus Indonesia dalam pemakaman Paus Fransiskus, bersama beberapa tokoh nasional lainnya, keputusan akhir ada di tangan Presiden Prabowo.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi salah satu tokoh nasional yang dipertimbangkan untuk menjadi utusan khusus Indonesia dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus yang akan dilangsungkan akhir pekan ini. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, pada Rabu, 23 April 2024. Upacara pemakaman Paus Fransiskus sendiri dijadwalkan pada hari Sabtu, 26 April 2024, pukul 10.00 waktu setempat (15.00 WIB).
"Kemarin direncanakan salah satunya Bapak Presiden ke-7 RI Joko Widodo," jelas Menlu Retno Marsudi saat ditemui usai menerima kunjungan Menlu Estonia. Selain Jokowi, beberapa nama lain juga masuk dalam pertimbangan, termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Keputusan akhir mengenai siapa yang akan menjadi utusan khusus Indonesia masih berada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Meskipun demikian, Menlu Retno Marsudi menambahkan bahwa utusan Indonesia direncanakan akan tiba di Vatikan sebelum upacara pemakaman dimulai. Presiden Prabowo sendiri sebelumnya telah menyatakan akan mengirim utusan khusus karena tidak dapat menghadiri pemakaman Paus Fransiskus secara langsung, seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi.
Tokoh Nasional Lain yang Dipertimbangkan
Selain Presiden Jokowi, beberapa tokoh nasional lainnya juga dipertimbangkan untuk menjadi utusan khusus Indonesia dalam pemakaman Paus Fransiskus. Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2024, menjadi salah satu kandidat.
Nama lain yang masuk dalam daftar pertimbangan adalah Ignasius Jonan, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Jonan dipilih karena perannya sebagai ketua panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024.
Proses pemilihan utusan khusus ini menunjukkan betapa pentingnya peristiwa pemakaman Paus Fransiskus bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia ingin memastikan bahwa penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus disampaikan dengan sebaik-baiknya melalui perwakilan yang tepat dan berpengalaman.
Meskipun beberapa nama telah dipertimbangkan, keputusan final tetap berada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Publik menantikan pengumuman resmi mengenai siapa yang akan mewakili Indonesia dalam acara pemakaman tersebut.
Kehadiran Pemimpin Dunia Lainnya
Pemakaman Paus Fransiskus akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara dari berbagai belahan dunia. Beberapa pemimpin negara yang telah mengkonfirmasi kehadiran mereka antara lain Presiden Amerika Serikat, Presiden Prancis, Presiden Komisi Uni Eropa, Presiden dan Kanselir Jerman, Presiden Ukraina, Presiden Argentina, dan Presiden Brasil. Kehadiran para pemimpin dunia ini menunjukkan besarnya pengaruh dan dampak kepemimpinan Paus Fransiskus di kancah internasional.
Misa pemakaman akan dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re. Acara tersebut juga akan dihadiri oleh para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia. Upacara pemakaman ini akan menjadi momen bersejarah yang menyatukan umat Katolik dan pemimpin dunia dalam penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2024, meninggalkan warisan yang besar bagi Gereja Katolik dan dunia. Beliau dikenal karena kepemimpinannya yang progresif dan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan.
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, namun juga memiliki komunitas Katolik yang signifikan, turut berduka cita atas kepergian Paus Fransiskus dan mengirimkan utusan khusus untuk menghormati jasa-jasanya.