Jokowi Sampaikan Pesan Duka Prabowo di Pemakaman Paus Fransiskus
Utusan khusus Presiden RI, yang dipimpin Jokowi, menyampaikan bela sungkawa dan pesan dari Presiden Prabowo Subianto atas wafatnya Paus Fransiskus di Vatikan.

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, memimpin utusan khusus Presiden RI Prabowo Subianto untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus dalam prosesi pemakaman di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Utusan khusus tersebut juga terdiri dari Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ketua Panitia Penyambutan Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia 2024, Ignasius Jonan. Kehadiran mereka mewakili seluruh umat Katolik Indonesia dalam menyampaikan penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual Gereja Katolik tersebut.
Di Lapangan Santo Petrus, Jokowi menyampaikan pesan duka cita mendalam dari Presiden Prabowo Subianto dan seluruh umat Katolik Indonesia. "Pertama-tama, kami ingin menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Ter-Amat Suci Paus Fransiskus, dan juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto serta seluruh umat Katolik yang menghadiri pemakaman di Vatikan," kata Jokowi seperti yang tersiar di media sosial pribadinya.
Isi pesan Presiden Prabowo yang disampaikan Jokowi menekankan kehilangan sosok panutan dunia. "Kita kehilangan seorang panutan yang memberikan warisan kecintaan atas perdamaian dunia, kemudian warisan atas kerendahan hati, dan juga warisan untuk seluruh bangsa-bangsa di dunia ini," ungkap Jokowi, menyampaikan pesan tersebut. Doa bersama untuk ketenangan jiwa Paus Fransiskus juga dipanjatkan oleh seluruh delegasi Indonesia.
Momen Pemakaman Paus Fransiskus
Lebih dari 250.000 pelayat, termasuk pemimpin negara dan tokoh dunia, menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus. Utusan khusus Presiden RI berkesempatan melihat peti jenazah dan mendoakan almarhum. Ignasius Jonan bahkan terlihat memegang ujung peti jenazah sebelum meninggalkan ruangan.
Misa pemakaman dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re. Para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia turut hadir dalam prosesi Ekaristi tersebut. Prosesi diakhiri dengan Ultima commendatio dan Valedictio, menandai dimulainya Novemdiales, sembilan hari masa berkabung dan misa di seluruh gereja Katolik dunia.
Setelah misa, jenazah Paus Fransiskus dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore sesuai wasiatnya. Perjalanan jenazah melewati Colosseum disaksikan ribuan pelayat yang memenuhi jalanan. Kejadian ini menandai pemakaman Paus di luar tembok Vatikan untuk pertama kalinya dalam 350 tahun terakhir, berbeda dari tradisi pemakaman di Basilika Santo Petrus.
Makna Kepemimpinan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggalkan warisan kepemimpinan yang menekankan perdamaian dunia dan kerendahan hati. Pesan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto melalui utusan khususnya. Kepemimpinan Paus Fransiskus telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang terlihat dari partisipasi utusan khusus dalam pemakaman ini.
Keputusan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore juga mencerminkan kesederhanaan dan kedekatannya dengan umat. Hal ini menunjukkan komitmen beliau untuk melayani umat dengan rendah hati dan tanpa pamrih. Beliau akan dikenang sebagai pemimpin yang penuh kasih dan pengabdian.
Kehadiran utusan khusus Presiden RI di pemakaman Paus Fransiskus menunjukkan penghormatan dan rasa duka cita mendalam dari Indonesia. Hal ini juga memperkuat hubungan diplomatik dan kerjasama antaragama antara Indonesia dan Vatikan.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia, namun warisannya akan terus menginspirasi banyak generasi mendatang untuk mengupayakan perdamaian dan keadilan di dunia. Semoga beliau tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa.