Menlu RI Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Paus Fransiskus: Kehilangan Besar Bagi Dunia
Menteri Luar Negeri RI menyampaikan rasa duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus, menyebutnya sebagai kehilangan besar bagi dunia dan mengenang kunjungannya ke Indonesia sebagai momen harapan dan persatuan.

Jakarta, 22 April 2024 - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Sugiono, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik. Beliau menyebut kepergian Paus Fransiskus sebagai kehilangan besar bagi dunia, mengingat sosoknya yang menjadi teladan agung dalam kasih sayang dan perdamaian.
Dalam kunjungannya ke Kedutaan Besar Vatikan (Nunsiatur Apostolik) di Jakarta pada Selasa, Menlu Sugiono mengungkapkan, "Paus Fransiskus adalah seorang figur menonjol dalam cinta kasih, integritas moral, dukungan bagi perdamaian, dan solidaritas bagi kaum papa dan yang terpinggirkan." Pernyataan tersebut juga ia tuliskan dalam buku duka cita yang disediakan di Kedutaan Besar Vatikan.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024 lalu, menurut Menlu Sugiono, "akan selalu dikenang sebagai momen harapan dan persatuan" bagi Indonesia dan dunia internasional. Ia pun menyampaikan harapan agar Paus Fransiskus beristirahat dalam kedamaian abadi.
Ungkapan Belasungkawa dan Kenangan
Menlu Sugiono tidak hanya menuliskan pernyataan belasungkawa, tetapi juga menyampaikannya langsung kepada Duta Besar Vatikan (Nunsius Apostolik) untuk Indonesia, Monsinyur (Mgr) Piero Pioppo. Setelah menyampaikan belasungkawa, keduanya sempat berbincang mengenang sosok Paus Fransiskus.
Nunsiatur Apostolik Takhta Suci Vatikan di Jakarta membuka pintu bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyampaikan duka cita. Ratusan pelayat telah datang untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Paus Fransiskus.
Selain Menlu Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga turut hadir menyampaikan belasungkawa di Kedutaan Besar Vatikan. Sejumlah karangan bunga duka cita dari Presiden RI Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai juga terlihat di kompleks kedutaan.
Penyebab Kematian Paus Fransiskus
Vatikan mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2024. Berdasarkan surat kematian dari dokter Vatikan, Andrea Arcangeli, penyebab kematian diidentifikasi sebagai stroke, yang kemudian diikuti oleh koma dan kolaps kardiosirkulasi atau gagal jantung yang tidak dapat disembuhkan.
Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia dan juga bagi Indonesia. Beliau akan selalu dikenang atas kepemimpinannya yang penuh kasih dan komitmennya terhadap perdamaian dunia.
Kehadiran Menlu RI dan sejumlah pejabat pemerintahan lainnya di Kedutaan Besar Vatikan menunjukkan rasa hormat dan penghormatan mendalam pemerintah Indonesia terhadap sosok Paus Fransiskus dan perannya dalam dunia internasional.
Sebagai penutup, kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia, namun warisan kepemimpinannya akan terus menginspirasi banyak orang untuk menyebarkan cinta kasih dan perdamaian.