Megawati: Wafatnya Paus Fransiskus, Seperti Kehilangan Sosok Ayah
Presiden Megawati Soekarnoputri menyampaikan duka cita mendalam atas wafat Paus Fransiskus, menggambarkannya sebagai sosok ayah dan kehilangan yang mendalam.

Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan kesedihan mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia. Pernyataan duka tersebut disampaikan langsung oleh Megawati saat menghadiri acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (8/5).
Dalam sambutannya, Megawati menyampaikan, "Saya sedang kehilangan seorang tokoh yang namanya Paus Fransiskus. Karena apa? saya diberi tugas sama beliau (Paus Fransiskus) tapi disini saya tidak cerita," ungkap Megawati. Meskipun ia tidak menjelaskan secara detail tugas yang dimaksud, pernyataan tersebut mengisyaratkan adanya hubungan dekat dan kepercayaan antara beliau dengan Paus Fransiskus.
Lebih lanjut, Megawati menggambarkan Paus Fransiskus sebagai sosok ayah baginya. "Jadi aduh, rasanya apa ya, (kepergian Paus) seperti kehilangan bapak sendiri," jelasnya. Ungkapan emosional ini menggambarkan betapa besarnya rasa kehilangan dan penghormatan Megawati terhadap pemimpin spiritual umat Katolik tersebut. Kepergian Paus Fransiskus jelas meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang, termasuk Presiden Megawati.
Kepergian Paus Fransiskus: Duka Mendalam dari Indonesia
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin, meninggal dunia pada tanggal 21 April di kediamannya di Vatikan pada usia 88 tahun. Kepergiannya menjadi duka bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kepemimpinan Paus Fransiskus selama bertahun-tahun telah memberikan dampak signifikan bagi Gereja Katolik dan dunia internasional.
Sebagai tokoh agama berpengaruh, Paus Fransiskus dikenal karena ajarannya yang menekankan kesederhanaan, keadilan sosial, dan perdamaian dunia. Beliau juga aktif dalam isu-isu lingkungan dan kemanusiaan. Wafatnya Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi mereka yang mengagumi kepemimpinannya dan ajarannya.
Kehadiran Megawati Soekarnoputri dalam acara Trisakti Tourism Award 2025 turut menyoroti pentingnya penghormatan terhadap tokoh agama lintas kepercayaan. Hal ini menunjukkan bahwa rasa kehilangan atas wafatnya Paus Fransiskus tidak hanya dirasakan oleh umat Katolik, tetapi juga oleh tokoh-tokoh penting di Indonesia dari berbagai latar belakang.
Megawati dan Acara Trisakti Tourism Award
Selain menyampaikan duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus, Megawati juga menghadiri Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025. Acara ini diikuti oleh 232 desa wisata dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia yang dipimpin oleh kader PDI Perjuangan. Kehadiran Megawati dalam acara tersebut menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan pariwisata desa di Indonesia.
Megawati tampak hadir mengenakan pakaian berwarna merah, didampingi putranya, M. Prananda Prabowo, dan istri Prananda, Nancy Prananda. Kehadiran keluarga Megawati dalam acara ini semakin memperkuat komitmen keluarga tersebut terhadap pengembangan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat desa di Indonesia.
Trisakti Tourism Award 2025 sendiri merupakan ajang penghargaan bagi desa-desa wisata yang telah berhasil mengembangkan potensi wisatanya. Acara ini diharapkan dapat mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia. Partisipasi desa-desa wisata dari berbagai daerah di Indonesia juga menunjukan potensi besar sektor pariwisata di Indonesia.
Kehadiran Megawati dalam acara ini memberikan dukungan moral dan semangat bagi para pengelola desa wisata. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dan partai politik dalam mendukung pengembangan ekonomi di tingkat desa melalui sektor pariwisata.
Wafatnya Paus Fransiskus menjadi catatan penting di tengah acara tersebut. Meskipun suasana duka terasa, acara penghargaan tetap berjalan dengan khidmat dan memberikan apresiasi bagi para pelaku wisata desa.
Sebagai penutup, kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka yang mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi mereka yang mengenal dan mengagumi kepemimpinannya, termasuk Presiden Megawati Soekarnoputri. Semoga amal dan jasa beliau dikenang sepanjang masa.