Indonesia Berduka Cita Atas Meninggalnya Paus Fransiskus, Kenang Warisan Sederhananya
Meninggalnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025 meninggalkan duka mendalam di Indonesia, mengingat kunjungannya dan ajarannya yang menekankan kedamaian dan kesederhanaan.

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, meninggal dunia pada usia 88 tahun di kediamannya di Vatikan pada 21 April 2025 pukul 07.35 waktu setempat. Kabar duka ini diumumkan oleh Vatikan dan telah menyisakan kesedihan mendalam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyebab kematiannya, menurut sertifikat kematian yang dikeluarkan oleh dokter Vatikan Andrea Arcangeli, adalah stroke yang diikuti koma dan gagal jantung. Paus Fransiskus sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Gemelli pada awal Februari 2025 karena bronchitis dan kemudian didiagnosis pneumonia.
Kabar meninggalnya Paus Fransiskus yang dikenal akan kepeduliannya, kerendahan hatinya, dan keramahannya terhadap anak-anak, telah menimbulkan gelombang duka cita di Indonesia. Banyak warga Indonesia mengenang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada bulan September lalu sebagai momen berharga. Sebagai bentuk penghormatan, Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta mengadakan acara rumah terbuka untuk masyarakat yang ingin menyampaikan belasungkawa.
Dalam acara tersebut, masyarakat dapat menandatangani buku duka cita dan menerima foto Paus Fransiskus sebagai kenang-kenangan. Misa khusus juga diadakan di Kedutaan Besar Vatikan untuk mendoakan Paus Fransiskus. Kesedihan atas kepergian Paus Fransiskus tidak hanya dirasakan oleh umat Katolik, tetapi juga oleh masyarakat dari berbagai latar belakang agama.
Kenangan dan Kesaksian dari Indonesia
Banyak warga Indonesia yang berbagi kenangan indah mereka bersama Paus Fransiskus. Elia, seorang warga Jakarta, mengungkapkan kesedihan mendalamnya atas meninggalnya Paus. "Paus ingin kita hidup dalam damai, bukan dalam kemewahan, untuk hidup sederhana dan saling mengasihi. Itulah pesan Paus kepada seluruh umat manusia," kata Elia. Ia bersyukur dapat mengikuti misa di Kedutaan Besar Vatikan meskipun awalnya tidak mengetahui acara tersebut. Elia juga menceritakan pengalamannya melihat Paus Fransiskus saat kunjungannya ke Indonesia dan menerima Rosario darinya.
Agnes, warga Depok, Jawa Barat, juga memiliki kenangan serupa. Ia bahkan rela menunggu di pos polisi di Balai Kota untuk dapat melihat Paus Fransiskus. Baginya, Paus Fransiskus bukan hanya figur ayah, tetapi juga panutan, teman, dan sahabat. Sementara itu, Suster Lita Hasanah dari Ursula, Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan kesedihannya atas kepergian Paus Fransiskus dan memuji kesederhanaan dan kepedulian Paus terhadap semua orang.
Bahkan Lia, seorang warga Jakarta yang beragama Islam, turut hadir di Kedutaan Besar Vatikan untuk menyampaikan belasungkawa dan doa. Ia melihat Paus Fransiskus sebagai simbol persahabatan antarumat beragama dan terkesan dengan seruan Paus untuk gencatan senjata di Gaza. Kisah-kisah ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan cinta Paus Fransiskus di hati masyarakat Indonesia.
Paus Fransiskus: Tokoh Perdamaian dan Kesederhanaan
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, memimpin Gereja Katolik selama 12 tahun, dari 2013 hingga 2025. Ia dikenal karena ajarannya yang menekankan perdamaian, kesederhanaan, dan keadilan sosial. Dalam pidato Paskahnya yang terakhir pada 20 April 2025, Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya konflik-konflik di dunia.
Paus Fransiskus memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, sesuai dengan keinginannya. Misa pemakaman akan diadakan di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 10.00 waktu setempat. Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang begitu berharga bagi dunia, khususnya bagi Indonesia yang menyimpan kenangan indah akan sosok pemimpin agama yang rendah hati dan penuh kasih ini.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia. Namun, ajaran dan teladannya akan terus menginspirasi banyak orang untuk hidup dalam damai, sederhana, dan saling mengasihi.