Prabowo Panggil Menteri dan Dirut Himbara Bahas Keuangan Inklusif
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat terbatas dengan menteri dan direktur utama Himbara di Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas strategi keuangan inklusif.

Presiden RI Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah menteri dan direktur utama Himbara (Himpunan Bank Negara) untuk membahas isu penting mengenai keuangan inklusif. Pertemuan terbatas ini berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat. Pertemuan tersebut melibatkan berbagai pihak penting dalam pemerintahan dan sektor perbankan Indonesia, membahas strategi untuk meningkatkan akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan sedikit informasi saat tiba di Istana Kepresidenan. Beliau hanya menyatakan bahwa pembahasan rapat tersebut kemungkinan besar terkait dengan keuangan inklusif, tanpa menjelaskan lebih detail. Hal ini menimbulkan rasa penasaran publik mengenai isi pembahasan yang lebih spesifik.
Selain membahas keuangan inklusif, rapat tersebut juga mencakup beberapa agenda lain. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, misalnya, menyampaikan bahwa dirinya akan melaporkan persiapan penyelenggaraan sekolah rakyat dan penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada Presiden.
Menteri dan Pejabat Penting Hadir dalam Rapat
Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri penting Kabinet Indonesia Maju. Mereka antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria. Kehadiran para menteri ini menunjukkan pentingnya isu keuangan inklusif bagi pemerintah.
Tidak hanya menteri, sejumlah direktur utama Himbara juga turut hadir. Mereka adalah Darmawan Junaidi (Bank Mandiri), Sunarso (BRI), Royke Tumilaar (BNI), dan Nixon LP Napitupulu (BTN). Kehadiran para direktur utama Himbara ini menunjukkan komitmen perbankan dalam mendukung program keuangan inklusif pemerintah.
Selain itu, turut hadir pula Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, dan Kepala OJK Mahendra Siregar. Kehadiran para pejabat penting ini menunjukkan bahwa isu keuangan inklusif merupakan perhatian serius dari berbagai lembaga terkait.
Sidang Kabinet Paripurna Menutup Hari yang Padat
Pada Jumat sore, Presiden Prabowo juga dijadwalkan memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Kepresidenan. Sidang kabinet ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kebersamaan antar anggota kabinet dalam menjalankan program pemerintah, terutama di bulan Ramadan.
Sidang kabinet yang berlangsung di bulan puasa ini memiliki makna tersendiri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas antar anggota kabinet dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Informasi yang beredar menyebutkan sidang kabinet dijadwalkan dimulai sekitar pukul 16.00 WIB.
Secara keseluruhan, kegiatan padat Presiden Prabowo pada hari Jumat tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong keuangan inklusif dan memastikan program-program pemerintah berjalan dengan lancar. Pertemuan-pertemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya pemerataan akses keuangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pembahasan mengenai keuangan inklusif ini sangat penting karena menyangkut akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan adanya akses keuangan yang lebih luas, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial.