Pramono Umumkan Penurunan Tingkat Kemiskinan Jakarta: Ekonomi Stabil Jadi Kunci
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan penurunan tingkat kemiskinan di Jakarta menjadi 4,14 persen pada September 2024, didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini mengumumkan kabar baik mengenai penurunan angka kemiskinan di Ibu Kota. Dalam penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jakarta Tahun 2024 pada Rabu di Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta, Pramono menyatakan bahwa tingkat kemiskinan Jakarta pada September 2024 tercatat sebesar 4,14 persen. Penurunan ini signifikan jika dibandingkan dengan periode Maret 2024 yang mencapai 4,30 persen, atau turun 0,16 persen. Lebih lanjut, angka ini juga menunjukkan penurunan 0,30 persen dibandingkan Maret 2023.
Penurunan angka kemiskinan ini tidak terlepas dari kinerja ekonomi Jakarta yang tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Jakarta pada tahun 2024 tercatat cukup tinggi, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan resiliensi ekonomi Jakarta dalam menghadapi tantangan eksternal.
Pramono menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan program yang telah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Stabilitas ekonomi makro menjadi pendorong utama penurunan angka kemiskinan, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Jakarta.
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta dan Indikator Makro Lainnya
Berdasarkan data yang disampaikan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta tahun 2024 mencapai angka yang fantastis. PDRB atas dasar harga berlaku tercatat Rp3.679 triliun, sementara atas dasar harga konstan mencapai Rp2.151 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, meskipun sedikit melambat dibandingkan tahun 2023 yang tumbuh 4,96 persen. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 4,90 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh peningkatan di berbagai sektor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga mencatat pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh ekspor barang dan jasa. Sementara dari sisi produksi, sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum menunjukkan pertumbuhan paling signifikan, disusul oleh sektor konstruksi dan transportasi serta pergudangan.
Meskipun pertumbuhan ekonomi sedikit melambat, hal ini tetap dianggap positif mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian. Keberhasilan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi menunjukkan ketahanan ekonomi Jakarta.
Inflasi Jakarta Menunjukkan Tren Menurun
Selain pertumbuhan ekonomi, laporan LKPJ juga menyoroti tren penurunan inflasi di Jakarta. Inflasi pada Desember 2024 secara tahunan tercatat sebesar 1,48 persen. Beberapa komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan, beras, kue kering, dan minyak goreng. Penurunan inflasi ini menunjukkan stabilitas harga yang semakin terjaga di Jakarta.
Penurunan inflasi ini tentunya juga berkontribusi pada penurunan tingkat kemiskinan. Dengan harga-harga yang stabil, daya beli masyarakat dapat terjaga, sehingga mengurangi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta patut diapresiasi atas keberhasilannya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menekan angka kemiskinan di tengah tantangan ekonomi global.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jakarta Tahun 2024 menunjukkan capaian positif dalam berbagai sektor, terutama dalam penurunan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Penurunan tingkat kemiskinan menjadi 4,14 persen pada September 2024 menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta. Ke depan, diharapkan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menekan angka kemiskinan terus berlanjut.