Presiden Prabowo Perintahkan Perbanyak Dokter Gigi, Ternyata 4.000 Puskesmas Belum Punya!
Presiden Prabowo Subianto perintahkan penambahan dokter gigi di puskesmas setelah temuan Cek Kesehatan Gratis menunjukkan buruknya kesehatan gigi masyarakat. Apa alasannya?

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk segera memperbanyak jumlah dokter gigi. Perintah ini disampaikan setelah Presiden menerima laporan hasil pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (5/8) malam.
Laporan CKG tersebut menunjukkan temuan mengejutkan terkait kondisi kesehatan gigi masyarakat Indonesia yang dinilai sangat buruk. Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa dari total 10.000 puskesmas di Indonesia, sekitar 4.000 di antaranya belum memiliki dokter gigi.
Kondisi ini menjadi prioritas utama bagi Kementerian Kesehatan untuk segera diperbaiki. Menkes menyatakan fokusnya adalah meningkatkan tingkat kesehatan gigi anak-anak sekolah, serta masyarakat dewasa dan lanjut usia di seluruh pelosok negeri.
Meningkatkan Akses Kesehatan Gigi Melalui Program CKG
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas pemerintah telah mengungkap fakta penting mengenai kondisi kesehatan gigi masyarakat. Data menunjukkan bahwa masalah kesehatan gigi menjadi salah satu temuan tertinggi dalam pemeriksaan kesehatan tersebut, mengindikasikan perlunya perhatian serius.
Menkes Budi Gunadi Sadikin secara spesifik menyoroti disparitas ketersediaan dokter gigi di fasilitas kesehatan primer. Dari ribuan puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, sejumlah besar, yakni sekitar 4.000 puskesmas, masih belum dilengkapi dengan tenaga dokter gigi.
Kekurangan ini menjadi tantangan besar dalam upaya pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan gigi yang merata dan berkualitas. Oleh karena itu, perintah Presiden Prabowo untuk memperbanyak jumlah dokter gigi di puskesmas menjadi langkah krusial dalam mengatasi permasalahan ini.
Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki tingkat kesehatan gigi masyarakat secara menyeluruh, mulai dari anak-anak sekolah hingga kelompok usia dewasa dan lansia. Peningkatan akses terhadap layanan dokter gigi diyakini akan berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
Peresmian Tiga Rumah Sakit Baru untuk Layanan Kesehatan Optimal
Selain fokus pada peningkatan jumlah dokter gigi, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Menkes Budi Gunadi Sadikin juga membahas rencana peresmian tiga rumah sakit besar baru. Pembangunan fasilitas kesehatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat infrastruktur layanan kesehatan nasional.
Salah satu rumah sakit yang akan diresmikan adalah Rumah Sakit Kementerian Kesehatan yang besar di Jayapura, Papua. Kehadiran rumah sakit ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan spesialis bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia.
Kemudian, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. Mahar Mardjono di Jakarta juga siap diresmikan. RS PON, yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur, dibangun di atas lahan seluas 116.000 meter persegi dengan tiga bangunan utama setinggi 11 lantai. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp1,03 triliun dan dikerjakan oleh konsorsium WIKA dan PT PP, serta didukung oleh kerja sama dengan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Belanda.
RS PON dirancang sebagai pusat pelayanan medis, pendidikan, dan riset khusus otak dengan teknologi canggih untuk mendukung pelayanan neurologi komprehensif. Selain itu, sebuah Rumah Sakit Khusus Jantung di Solo, yang merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab, juga akan segera diresmikan, melengkapi daftar fasilitas kesehatan baru yang siap beroperasi.