Ramadhan di Palembang: Momentum Pererat Persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah
Warga Palembang menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan dan silaturahmi, terlihat dari keakraban jamaah di Masjid Ki Marogan dan Masjid Agung Palembang.

Bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025 di Palembang, Sumatera Selatan, bukan hanya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga menjadi momentum bagi warga untuk mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah. Hal ini terlihat jelas dari suasana hangat dan penuh keakraban yang tercipta di berbagai masjid besar di kota tersebut, seperti Masjid Ki Marogan dan Masjid Agung Palembang.
Pada hari kelima Ramadhan, tepatnya Rabu, suasana kekeluargaan begitu terasa. Di Masjid Ki Marogan misalnya, usai melaksanakan shalat Dzuhur sekitar pukul 12.20 WIB, para jamaah terlihat duduk bersama, saling bersalaman, berbincang, dan melanjutkan dengan tadarus Al-Quran secara bersama-sama. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana Ramadhan dimanfaatkan untuk memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat.
Tidak hanya di Masjid Ki Marogan, suasana serupa juga terlihat di Masjid Agung Palembang. Masjid tertua di Palembang ini dipenuhi jamaah dari berbagai usia, mulai dari remaja hingga lansia, yang menjadikan masjid sebagai tempat wisata religi dan meningkatkan keimanan. Mereka menghabiskan waktu dengan tadarus, berzikir, atau sekadar berdiam diri dalam suasana khusyuk dan damai.
Silaturahmi dan Maaf Membangun Persaudaraan
Jimi, seorang warga dan jamaah Masjid Ki Marogan, mengungkapkan bahwa Ramadhan tahun ini menjadi momen spesial untuk meningkatkan persaudaraan. "Ramadhan ini kami di Masjid Ki Marogan menjadi momen untuk meningkatkan persaudaraan, karena biasanya di luar Ramadhan sibuk bekerja, namun Ramadhan ini bisa berkumpul bersama di masjid, sesama warga bisa saling bertemu bertutur sapa," ujarnya. Ia menambahkan bahwa Ramadhan juga menjadi momentum untuk saling memaafkan, sehingga dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
Senada dengan Jimi, Riadi, seorang jamaah asal Lampung yang sedang berkunjung ke Palembang, merasakan kehangatan persaudaraan di Masjid Agung. "Ya Ramadhan ini momen untuk meningkatkan persaudaraan sesama umat Muslim," katanya. Ia mengungkapkan bahwa suasana tadarus dan zikir bersama di masjid tersebut semakin mempererat rasa kebersamaan.
Suasana penuh persaudaraan dan kerukunan di masjid-masjid Palembang ini juga sejalan dengan ajakan Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan. Beliau mengajak seluruh warga Sumatera Selatan untuk mewujudkan suasana Ramadhan yang damai dan fokus pada peningkatan diri. "Mari kita masuki Ramadhan dengan bersama menyucikan diri, mohon maaf lahir batin," ajaknya. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di bulan penuh ampunan ini.
Ramadhan: Momentum untuk Menjadi Lebih Baik
Lebih dari sekadar ibadah ritual, Ramadhan di Palembang tahun ini menjadi bukti nyata bagaimana nilai-nilai persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan-kegiatan keagamaan di masjid-masjid tidak hanya sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan antar sesama. Hal ini menunjukkan bahwa Ramadhan tidak hanya menjadi momen untuk meningkatkan keimanan individu, tetapi juga untuk memperkuat ikatan sosial dan membangun masyarakat yang lebih harmonis.
Suasana kondusif dan penuh kekeluargaan yang tercipta di masjid-masjid Palembang selama Ramadhan ini patut diapresiasi. Semoga semangat persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah ini dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia lainnya untuk membangun kehidupan yang lebih rukun dan damai.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan, terlihat jelas bahwa warga Palembang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan sosial. Saling memaafkan dan mempererat silaturahmi menjadi kunci utama dalam membangun persaudaraan yang lebih kokoh.